SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan komitmen Pemkot dalam mempercepat penurunan angka stunting sebagai upaya membangun Generasi Emas 2045. Hal itu ia sampaikan dalam Upacara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Lapangan Karebosi, Senin (28/7/2025).
“Hanya dengan keluarga yang sehat dan berkualitas kita bisa melahirkan generasi unggul. Penanganan stunting harus dilakukan secara maksimal, baik melalui penganggaran, intervensi gizi, maupun edukasi keluarga,” kata Munafri.
Ia menekankan, Harganas bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi bahwa kekuatan bangsa berawal dari keluarga. Pemkot Makassar pun mengusung program Kampung Keluarga Berkualitas, bersinergi dengan BKKBN melalui Program Bangga Kencana, serta melibatkan lintas sektor pendidikan, kesehatan, hingga tokoh masyarakat.
Munafri mengajak semua pihak memperkuat sinergi untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. “Keluarga tidak bisa berjalan sendiri. Negara harus hadir memberi perlindungan dan edukasi,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Kota Makassar meraih juara umum nasional dalam rangkaian lomba Harganas 2025, sebagai bentuk apresiasi atas inovasi Pemkot dalam pembangunan keluarga dan penurunan stunting.
Sementara itu, Menteri BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, menegaskan arahan Presiden agar peringatan Harganas membawa dampak nyata, bukan sekadar seremoni. Ia menyebut dua agenda utama yang harus dijalankan: pembangunan SDM unggul dan pengentasan kemiskinan struktural, yang dimulai dari keluarga.
Menurut Wihaji, prevalensi stunting nasional pada 2024 berada di angka 19,8%, sedangkan Sulawesi Selatan berhasil menurunkannya dari 27% menjadi 23%, menempati posisi kedua terbaik setelah Jawa Barat.
“Ini keberhasilan bersama. Intervensi harus fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena jika anak sudah stunting, peluang pemulihan hanya 20%,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, BKKBN menyalurkan bantuan senilai Rp800 juta untuk 200 keluarga berisiko stunting di Sulsel hingga Desember 2025. “Intervensi tidak hanya sosialisasi, tetapi bantuan nyata agar gizi ibu dan anak terpenuhi,” pungkasnya.
Leave a Reply