Harga Emas Terjun Bebas Empat Hari Beruntun, Sentuh Level Terendah dalam Tiga Minggu

Harga emas global hancur lebur, melanjutkan tren penurunan selama empat hari beruntun dan jatuh ke level terendah dalam hampir tiga minggu pada hari ini, Selasa (29/7/2025). Penurunan tajam ini dipicu oleh meningkatnya selera risiko investor menyusul tercapainya kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, serta penguatan signifikan mata uang dolar AS menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed).

Kesepakatan yang dicapai antara AS dan Uni Eropa telah meredakan kekhawatiran geopolitik dan ekonomi global, mendorong investor untuk beralih dari aset safe haven seperti emas menuju aset berisiko yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi. Sentimen pasar yang membaik ini menekan permintaan terhadap emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian.

Selain itu, lonjakan nilai dolar AS turut memperparah tekanan terhadap harga emas. Emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya ketika dolar menguat, mengurangi daya tarik investasi dan memicu aksi jual. Indeks dolar (DXY) terpantau menguat signifikan, mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed yang berpotensi lebih hawkish.

Pelaku pasar saat ini tengah menanti hasil pertemuan The Fed yang akan datang, dengan spekulasi mengenai potensi kenaikan suku bunga atau sinyal kebijakan moneter yang lebih ketat. Kebijakan moneter yang ketat cenderung meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Penurunan harga emas ini menandai pergeseran signifikan dalam dinamika pasar, di mana optimisme terhadap stabilitas ekonomi global dan kebijakan moneter yang berpotensi menguntungkan mata uang utama mengalahkan daya tarik tradisional emas sebagai tempat berlindung nilai. Investor akan terus memantau perkembangan geopolitik dan keputusan The Fed untuk mengukur arah

Leave a Reply