SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA — Pemerintah Kota Makassar tengah bersiap membentuk dua perusahaan daerah (Perseroda) baru yang bergerak di sektor pangan dan infrastruktur. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk memperkuat ketahanan pangan serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Indonesia Timur.
Sebagai bentuk keseriusan, Munafri memimpin langsung kunjungan kerja ke BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, Food Station Tjipinang Jaya, Kamis (31/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkot yang terdiri dari jajaran OPD dan BUMD melakukan studi langsung terkait pengelolaan rantai pasok pangan, model bisnis, serta sistem distribusi yang telah diterapkan di Jakarta.
“Kami ingin belajar dari keberhasilan Food Station yang mampu menjalankan peran strategis di wilayah dengan keterbatasan lahan pertanian. Situasi geografis Jakarta dan Makassar punya kemiripan, sehingga pendekatan seperti ini relevan untuk kami adaptasi,” ujar Munafri.
Menurutnya, Kota Makassar saat ini hanya memiliki sekitar 1.400 hektare lahan pertanian aktif, jumlah yang sangat terbatas untuk menopang kebutuhan pangan masyarakat. Sementara itu, ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah menjadikan isu logistik dan distribusi sebagai tantangan utama.
Munafri menekankan bahwa Perseroda Pangan tidak hanya akan fokus pada distribusi beras atau kebutuhan pokok lainnya, tetapi juga akan merambah sektor urban farming, hilirisasi produk lokal, serta kemitraan dengan kelompok tani dari berbagai daerah. Ia menyebut Makassar punya potensi besar sebagai hub distribusi pangan untuk kawasan Indonesia Timur yang mencakup lebih dari 60 juta penduduk.
“Kami melihat peluang besar. Jika bisa membangun simpul distribusi yang efisien dan sistem produksi terintegrasi, Makassar bisa jadi penggerak utama distribusi pangan di timur Indonesia,” jelasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat Food Station, rombongan Pemkot disambut oleh Direktur Utama Karyawan Gunarso beserta jajaran direksi. Gunarso memaparkan transformasi Food Station dari sebuah badan usaha biasa menjadi salah satu BUMD pangan terbaik nasional. Ia menjelaskan bahwa sejak resmi menjadi BUMD tahun 2014, Food Station melakukan reformasi menyeluruh, dari tata kelola, model bisnis, hingga strategi pemasaran.
Saat ini, sekitar 75 persen omzet Food Station berasal dari perdagangan beras hasil kemitraan dengan petani di berbagai daerah. Perusahaan tersebut tidak hanya aktif di Jakarta, tapi juga memperluas distribusinya ke wilayah lain di Indonesia.
“Makassar bisa menerapkan pendekatan serupa, yaitu membangun ekosistem rantai pasok yang kuat dengan menggandeng petani luar daerah dan menjamin distribusi lancar ke masyarakat,” kata Gunarso.
Salah satu strategi sosial Food Station yang diapresiasi adalah program pangan murah keliling. Setiap hari, mobil operasional mereka menjangkau hingga 20 titik di berbagai kelurahan, menjual bahan pokok dengan harga terjangkau guna menjaga daya beli masyarakat.
Munafri mengaku terinspirasi oleh pendekatan ini dan akan menyesuaikannya dengan kondisi lokal Makassar. Ia juga menegaskan pentingnya membangun Perseroda yang tidak hanya berorientasi bisnis, tapi juga memberi dampak sosial luas, seperti menciptakan lapangan kerja dan menekan inflasi pangan.
“Kami tidak sekadar meniru, tapi ingin mengadaptasi sesuai konteks Makassar. Dengan dukungan SDM yang kompeten, saya yakin kita bisa wujudkan perusahaan daerah yang profesional, mandiri, dan memberi manfaat langsung bagi warga,” ungkapnya.
Selain kunjungan ke Food Station, Pemkot Makassar juga telah melakukan studi ke PT Jakpro, BUMD DKI yang bergerak di sektor infrastruktur. Langkah ini bagian dari persiapan pendirian dua Perseroda baru yang ditargetkan rampung tahun ini.
“Semua ini bagian dari agenda besar kami untuk mentransformasi BUMD Makassar agar lebih adaptif, modern, dan berdampak langsung terhadap pembangunan kota,” tegas Munafri.
Melalui transformasi BUMD menjadi Perseroda, Pemkot Makassar ingin menunjukkan bahwa pemerintah daerah juga bisa memainkan peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan pembangunan infrastruktur daerah secara mandiri dan berkelanjutan.
Leave a Reply