Munafri Ajak Poltekpar Perkuat Makassar Lewat Kolaborasi Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya

Munafri Ajak Poltekpar Perkuat Makassar Lewat Kolaborasi Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya

Walikota Makassar, Munafri Arifuddin saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Poltekpar Makassar dalam rangka menyambut mahasiswa baru semester ganjil tahun akademik 2025/2026, Senin (4/8/2025).

pemkot-makassar

MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi, khususnya Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, merupakan faktor kunci dalam mempercepat pembangunan kota yang berorientasi pada keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global.

Pernyataan itu disampaikan Munafri saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Poltekpar Makassar dalam rangka menyambut mahasiswa baru semester ganjil tahun akademik 2025/2026, Senin (4/8/2025).

“Makassar tidak bisa dibangun hanya oleh pemerintah. Kita butuh kolaborasi kuat dari semua pihak, termasuk dari kampus-kampus vokasi seperti Poltekpar. Pemerintah Kota Makassar sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama dan masukan akademik,” ungkap Munafri.

Makassar Sebagai Gerbang Kawasan Timur

Dalam sambutannya, Munafri menyoroti posisi strategis Makassar sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia timur. Ia menekankan pentingnya menjadikan Makassar sebagai pusat pertumbuhan baru yang dapat menahan laju urbanisasi ke Jakarta.

“Bayangkan jika 3.000 orang dari kawasan timur Indonesia seperti Papua atau Maluku memilih untuk tinggal dan beraktivitas di Makassar. Berapa banyak hotel yang akan terisi, rumah makan yang hidup, lapangan kerja yang tercipta, dan tentu saja peningkatan penerimaan daerah melalui pajak,” jelas Munafri, yang juga dikenal dengan sapaan Appi.

Menurutnya, dinamika ini akan menciptakan siklus ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.

Tantangan Dunia Usaha: Belum Ada Hotel Bintang Lima

Meski Makassar memiliki potensi besar sebagai destinasi utama di Indonesia timur, Munafri tak menutup mata terhadap sejumlah tantangan. Salah satunya adalah belum adanya hotel berbintang lima yang menjadi daya tarik utama bagi investor dan wisatawan kelas atas.

“Investor tidak hanya melihat potensi pasar, tapi juga kesiapan infrastruktur, termasuk akomodasi premium. Di sinilah SDM pariwisata yang andal dan profesional menjadi sangat penting. Poltekpar memiliki peran strategis untuk mengisi kebutuhan itu,” tegasnya.

Ia berharap lulusan Poltekpar tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga mampu menjadi pelaku utama dalam membentuk wajah pariwisata Makassar yang berkualitas dan berkarakter.

Pembangunan Stadion dan Sport Tourism

Lebih lanjut, Munafri juga memaparkan rencana besar Pemkot Makassar dalam mengembangkan sektor sport tourism. Ia menyebut bahwa pembangunan stadion berstandar internasional merupakan salah satu agenda prioritas yang akan mendukung industri pariwisata olahraga.

“Kita punya PSM Makassar, klub legendaris yang layak punya markas sendiri di kota ini. Stadion kelas dunia bukan cuma jadi tempat pertandingan, tapi juga magnet wisata dan investasi,” katanya.

Menurutnya, jika infrastruktur ini dapat diwujudkan, maka Makassar bisa menjadi tuan rumah berbagai event olahraga regional maupun internasional, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan citra kota di mata dunia.

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Munafri juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pariwisata. Ia mendorong Poltekpar untuk merancang kurikulum yang tidak hanya berbasis keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat pemahaman budaya lokal dan nilai-nilai etika dalam pelayanan.

“Kita tidak boleh melupakan akar budaya kita. Mahasiswa Poltekpar harus memahami filosofi lokal seperti Siri’ na Pacce agar memiliki integritas dan empati dalam bekerja,” tutur Munafri.

Ia yakin bahwa SDM yang menggabungkan keunggulan teknis dan karakter kuat akan menjadi aset berharga dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan budaya.

Kampus Zero Waste: Inovasi Ramah Lingkungan

Sebagai bagian dari upaya menjadikan Makassar kota hijau, Munafri juga menyinggung soal pentingnya penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis kampus.

Menurutnya, sejumlah hotel di Makassar sudah mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah mandiri yang terbukti mampu menekan biaya operasional. Ia mendorong agar Poltekpar menjadi pelopor kampus dengan prinsip zero waste di Makassar.

“Beberapa hotel sudah berhasil menghemat pengeluaran hanya dengan pengelolaan sampah yang terintegrasi. Ini hasil pendekatan ilmiah yang bisa dicontoh oleh kampus. Saya yakin Poltekpar mampu menjadi yang pertama,” ujarnya optimistis.

Komitmen Kolaboratif

Munafri menutup sambutannya dengan kembali mengajak seluruh civitas akademika Poltekpar Makassar untuk menjadi bagian dari perubahan besar yang tengah dibangun di Kota Anging Mammiri.

“Kami tidak datang sebagai pemerintah yang minta dukungan. Kami datang menawarkan kolaborasi, saling memperkuat demi kemajuan bersama,” pungkasnya.

Leave a Reply