Seragam Gratis, Bukti Nyata Pemkot Makassar Dukung Pendidikan dan UMKM Lokal

Seragam Gratis, Bukti Nyata Pemkot Makassar Dukung Pendidikan dan UMKM Lokal

Ilustrasi Konveksi Seragam SD

pemkot-makassar

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR — Program bantuan seragam sekolah gratis yang digagas oleh Pemerintah Kota Makassar untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak hanya menjadi berkah bagi para pelajar dan orang tua mereka, tetapi juga menjadi dorongan ekonomi yang signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang konveksi.

Di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi pascapandemi dan fluktuasi harga bahan pokok, program ini hadir sebagai oase yang menyejukkan. Seragam sekolah gratis bukan hanya sekadar bantuan materiil bagi anak-anak sekolah, tetapi juga simbol kehadiran negara melalui pemerintah kota dalam meringankan beban ekonomi masyarakat dan membuka peluang kerja bagi warganya sendiri.

Andi Ilhamsyah, salah satu pengusaha konveksi lokal di Makassar, menjadi salah satu pihak yang merasakan langsung manfaat dari program ini. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Makassar kepada pelaku usaha lokal untuk menjadi bagian dari pengadaan seragam sekolah gratis tersebut.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang telah memberikan bantuan baju seragam gratis kepada anak-anak sekolah di Kota Makassar,” ujar Andi, Senin (4/8/2025).

Menurut Andi, dalam pelaksanaan proyek ini, ia tidak bekerja sendiri. Ia melibatkan sepuluh UMKM penjahit lainnya yang juga berbasis di Kota Makassar. Mereka bekerja sama memproduksi ribuan set seragam untuk siswa-siswi SD dan SMP. Kolaborasi ini bukan hanya mempererat solidaritas antarpenjahit lokal, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi berbasis komunitas.

“Program bantuan seragam gratis ini telah membantu saya dan teman-teman pelaku UMKM Kota Makassar. Saya membantu teman-teman yang terdiri dari 10 orang untuk bekerja sama menjahit dalam program ini,” tambahnya.

Dengan semangat gotong royong, para pelaku UMKM ini saling bahu membahu menyelesaikan pesanan tepat waktu, menjaga standar kualitas, dan menjadikan program ini sebagai ajang untuk menampilkan kapasitas produksi UMKM lokal yang tak kalah dari industri besar.

Selain menjadi ladang rejeki bagi para penjahit, program ini juga disambut antusias oleh para orang tua dan siswa. Banyak keluarga dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang merasa terbantu secara nyata. Biaya pembelian seragam yang biasanya menjadi pengeluaran wajib setiap tahun ajaran baru kini dapat dialihkan untuk kebutuhan pendidikan lainnya, seperti alat tulis, buku, hingga uang transportasi.

Andi berharap agar program serupa bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Menurutnya, manfaat yang dirasakan masyarakat sangat besar dan program ini bisa menjadi model ideal bagaimana pemerintah menjalankan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

“Mudah-mudahan program dari Pemerintah Kota Makassar ini bisa berjalan terus dan dapat bermanfaat kepada masyarakat yang telah menikmati program ini, khususnya ibu-ibu dan anak-anak sekolah di Kota Makassar,” harapnya.

Program bantuan seragam ini bukan hanya tentang pakaian, tetapi tentang keadilan sosial dan partisipasi lokal. Pemerintah Kota Makassar menunjukkan langkah cerdas dengan menggandeng pelaku UMKM daripada menyerahkan proyek ini kepada perusahaan besar dari luar daerah. Dengan demikian, dana yang digelontorkan untuk program ini berputar di dalam kota dan memberikan efek domino bagi pengusaha kecil dan pekerja jahit.

Lebih jauh lagi, program ini mencerminkan filosofi pembangunan inklusif yang tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga memperhatikan proses dan pihak-pihak yang terlibat. Di balik senyum siswa yang menerima seragam baru, ada tangan-tangan terampil warga lokal yang bekerja keras menjahit dengan sepenuh hati.

Melalui langkah ini, Pemerintah Kota Makassar tidak hanya mencetak kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan pendidikan, tetapi juga memposisikan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Program seragam gratis ini telah menjadi contoh konkret bagaimana kebijakan publik bisa berdampak luas, merata, dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan UMKM, harapan untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing semakin nyata. Seragam gratis bukan hanya program bantuan, tetapi representasi keberpihakan dan komitmen terhadap kesejahteraan warga Makassar.

Leave a Reply