SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR — Upaya Pemerintah Kota Makassar dalam mendorong program urban farming sebagai solusi ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan mendapat dukungan nyata dari warga. Salah satu tokoh masyarakat yang aktif menggerakkan inisiatif ini adalah H. Sukardi Latief, seorang pengusaha distribusi pupuk dan bibit tanaman yang tinggal di kawasan Bumi Tamalanrea Permai (BTP).
Berlokasi di Komplek Blok M BTP, H. Sukardi telah sejak lama mengembangkan konsep pertanian kota secara mandiri. Ia menjadikan lingkungan tempat tinggalnya sebagai ruang hijau produktif yang tak hanya bermanfaat bagi keluarganya, tetapi juga seluruh warga komplek.
Puluhan jenis pohon buah ditanamnya secara bertahap di berbagai sudut lingkungan—mulai dari halaman rumah, pelataran masjid, hingga sepanjang jalan komplek. Di antaranya adalah pohon mangga, durian, nangka, sukun, alpukat, matoa, dan klengkeng yang kini tumbuh rindang dan mulai berbuah.
“Meski saya yang menanam, bukan berarti hasilnya hanya untuk saya. Siapa pun warga yang butuh, silakan petik buahnya. Tapi saya titip pesan: jangan dijual,” tegas H. Sukardi saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/8).
Menurutnya, program urban farming bukan hanya soal menanam dan panen, tapi juga soal berbagi dan menciptakan lingkungan yang sehat. Ia mengaku terinspirasi dari semangat gotong royong yang kian luntur di perkotaan. Dengan berbagi hasil kebun, ia ingin membangkitkan kembali rasa kebersamaan di antara warga komplek.
Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan pangan, penghijauan yang dilakukan Sukardi juga membawa dampak ekologis yang signifikan. Komplek yang sebelumnya terasa panas dan gersang kini berubah menjadi kawasan yang lebih teduh dan nyaman. Pepohonan yang ditanam membantu menurunkan suhu sekitar, menyerap polusi udara, hingga menjaga ketersediaan air tanah.
“Sekarang banyak burung yang datang, suara kicauannya bikin suasana lebih hidup. Ini bukti kalau alam pun ikut merespons saat kita mulai memperbaikinya,” tuturnya.
H. Sukardi juga secara aktif mengajak warga sekitar untuk ikut menjaga dan merawat tanaman-tanaman yang telah ditanam. Ia rutin berbagi ilmu soal pemupukan, penyemaian bibit, dan perawatan tanaman kepada warga yang berminat. Bahkan, anak-anak di lingkungan tersebut kerap dilibatkan dalam kegiatan bercocok tanam sebagai bentuk edukasi sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Kalau semua orang peduli dengan lingkungannya sendiri, kita tidak perlu menunggu bantuan dari luar. Kita bisa mulai dari rumah, dari pekarangan kita,” kata dia.
Program yang digerakkan secara swadaya ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang tengah menggencarkan urban farming sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan kota. Pemerintah kota sendiri telah meluncurkan sejumlah inisiatif serupa, termasuk penyediaan bibit gratis dan pelatihan urban farming bagi masyarakat.
Namun apa yang dilakukan H. Sukardi menunjukkan bahwa perubahan juga bisa dimulai dari inisiatif individu. Tanpa anggaran besar, tanpa tim khusus, cukup dengan niat dan kepedulian, dampak positif bisa dirasakan secara nyata.
Langkah H. Sukardi pun mendapat apresiasi dari tokoh-tokoh masyarakat setempat. Beberapa pengurus RT dan RW di BTP menyebut apa yang dilakukan Sukardi sebagai contoh inspiratif yang layak ditiru oleh kawasan perumahan lain di Makassar.
“Beliau tidak hanya bicara, tapi langsung turun tangan. Lingkungan kami jadi lebih indah, udara lebih segar, dan warga lebih akrab karena saling terlibat,” ujar salah satu pengurus RT di Blok M.
Saat ini, sejumlah komplek perumahan lain di sekitar BTP mulai mengikuti jejak tersebut dengan menanam pohon buah di area terbuka. Bahkan ada rencana membentuk komunitas urban farming lintas RT untuk memperluas dampaknya.
Gerakan hijau yang dipelopori H. Sukardi menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah, tapi bisa tumbuh dari partisipasi aktif masyarakat. Di tengah tantangan perkotaan yang kian kompleks, inisiatif-inisiatif lokal seperti ini menunjukkan bahwa masa depan yang lebih hijau dan mandiri bukan sekadar mimpi, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan bersama.
Leave a Reply