SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan air bersih bagi seluruh masyarakat. Hal ini terlihat dari keikutsertaan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam kegiatan MaKaPro Wrap Up Seminar yang berlangsung di Hotel Aston, Kamis (7/8/2025). Seminar tersebut menandai berakhirnya program kerja sama teknis antara Pemerintah Kota Makassar dan Kota Kawasaki, Jepang, yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia.
Program kerja sama ini bernama MaKaPro atau Makassar–Kawasaki City Technical Cooperation Projects. Proyek ini telah berlangsung selama tiga tahun dan difokuskan pada penguatan sistem layanan air bersih, terutama dalam menurunkan tingkat kehilangan air atau Non-Revenue Water (NRW), serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pengelolaan air minum.
Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri menyampaikan apresiasi terhadap hasil kerja sama tersebut yang dinilai telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sistem layanan air di Makassar. Ia menyoroti bahwa proyek MaKaPro tidak hanya membawa transfer teknologi dari Jepang, namun juga membuka ruang peningkatan kompetensi teknis bagi para pekerja lokal melalui berbagai pelatihan, termasuk teknik deteksi kebocoran jaringan pipa bawah tanah.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, baik dari Pemerintah Kota Kawasaki, JICA Indonesia, maupun perangkat daerah kami yang telah bekerja sama dengan baik. Air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat. Maka kerja sama semacam ini harus terus dijaga dan dikembangkan,” ujar Munafri.
Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Makassar merupakan kota yang tidak memiliki sumber air baku mandiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjamin ketersediaan layanan air bersih yang stabil. Oleh karena itu, kolaborasi dengan daerah-daerah sekitar seperti Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, hingga Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi sangat penting.
“Wilayah kami tidak memiliki sumber air sendiri. Maka, kami hanya bisa membangun kolaborasi. Pengelolaan air tidak cukup hanya dari dalam kota. Diperlukan kerja sama antardaerah dan antarinstansi agar distribusi dan suplai air bersih berjalan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dalam konteks manajemen layanan, Munafri menyebut bahwa Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar memegang peranan vital. Ia menegaskan bahwa sebagai perusahaan daerah yang melayani kebutuhan pokok masyarakat dan menarik pembayaran langsung dari pelanggan, maka kualitas layanan yang diberikan harus setara dengan kontribusi yang dikeluarkan masyarakat.
“Karena ini layanan yang dikomersialisasi, kita harus jaga agar masyarakat merasa puas. Harus ada timbal balik yang adil antara pembayaran yang mereka lakukan dan layanan yang mereka terima. Jangan sampai masyarakat membayar mahal, tapi distribusinya buruk,” kata Munafri.
Dalam laporan kemajuan proyek MaKaPro, telah dilakukan beberapa penyambungan jaringan pipa baru di wilayah timur Kota Makassar. Pihak Pemkot kini tengah menunggu izin teknis dari Balai Jalan untuk melanjutkan pemasangan jalur distribusi menuju kawasan utara kota. Kawasan ini selama bertahun-tahun menghadapi krisis ketersediaan air bersih akibat keterbatasan infrastruktur.
“Kita sudah sambung pipa baru untuk wilayah timur. Sekarang tinggal menunggu izin Balai Jalan agar bisa membuka akses ke wilayah Pontiku. Ini sangat penting karena saudara-saudara kita di wilayah utara sudah terlalu lama mengalami kesulitan mendapatkan air,” jelas Munafri.
Ia juga menekankan bahwa seluruh proses pembangunan infrastruktur air harus dibarengi dengan perbaikan dalam sistem tata kelola. Menurutnya, hasil akhir atau output tidak akan maksimal tanpa pengelolaan yang terencana, transparan, dan akuntabel.
“Saya tidak ingin hanya melihat hasil. Yang saya ingin tekankan adalah bagaimana sistem dan tata kelolanya dijalankan. Kalau itu baik, hasil pasti akan mengikuti. Makanya dalam kerja sama seperti ini, kita dorong pembenahan dari dasar,” ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Munafri mengajak seluruh pihak yang hadir untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan inovasi, serta menjadikan proyek MaKaPro sebagai fondasi awal dalam mewujudkan sistem pengelolaan air bersih yang modern, efisien, dan inklusif di Kota Makassar.
“Saya mengajak kita semua agar tidak berhenti di sini. Hasil kerja sama ini harus kita lanjutkan, kita kembangkan, dan kita jadikan contoh untuk proyek-proyek lain di masa depan. Air adalah hak semua warga, dan tugas kita memastikan semua mendapat akses yang layak,” tutup Munafri.
Leave a Reply