SATUKLIKMEDIA.COM, PINRANG – Warga Desa Basseang, Kabupaten Pinrang, dihebohkan oleh batalnya sebuah pernikahan setelah calon mempelai wanita diketahui merupakan seorang laki-laki. Peristiwa ini terungkap saat keluarga calon mempelai pria, R (27), membuka paksa cadar yang dikenakan pelaku, Simpatri (25).

Menurut Kapolsek Lembang, Iptu Ridwan Mustari, R dan Simpatri, yang menggunakan identitas palsu bernama Widya, berkenalan melalui media sosial TikTok pada bulan Juni 2025. Hubungan mereka berlanjut secara intens melalui WhatsApp. Selama tiga bulan menjalin hubungan, R tidak pernah melihat wajah Widya yang selalu mengenakan cadar.

“Korban inisial R tak pernah menyangka bahwa wanita yang selama ini akan menjadi istrinya adalah laki-laki,” jelas Ridwan, Rabu (13/8).

Persiapan pernikahan berjalan cepat dan telah ditetapkan pada Selasa, 12 Agustus 2025. Namun, kekacauan terjadi saat penghulu dan petugas syara’ meminta dokumen resmi seperti KTP untuk kelengkapan administrasi. Pelaku, Simpatri, saat mendaftar di KUA tidak menggunakan identitas resmi dan hanya mengatakan kepada calon pasangannya, “Nanti penghulu yang urus.”

Ridwan menambahkan bahwa selama berinteraksi, pelaku juga mengaku hidup sebatang kara, yang membuat R mengirimkan uang secara bertahap dengan total mencapai sekitar Rp30 juta.

Karena tidak sabar dengan jawaban pelaku terkait dokumen, keluarga korban akhirnya membuka paksa cadar yang digunakan Widya. Saat itulah identitas asli Simpatri sebagai seorang laki-laki terungkap.

Kini, Simpatri telah diamankan di Polres Pinrang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepada media, Simpatri mengaku bahwa ia tidak memiliki berkas identitas sebagai perempuan dan mustahil untuk mendaftar pernikahan dengan identitas aslinya.

Simpatri juga mengungkapkan bahwa R adalah pihak yang pertama kali mengajaknya berkenalan dan menikah. Ia telah tiba di Pinrang sejak 9 Agustus dan berhasil menutupi identitasnya dengan selalu mengenakan cadar, kecuali saat mandi.