SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Ketua Forum Kota Sehat Makassar, Melinda Aksa, menegaskan pentingnya peran aktif pedagang dalam mendukung pengelolaan sampah di pasar tradisional. Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan mendadak ke Pasar Panakkukang, Jumat (22/8/2024), yang sekaligus bertepatan dengan kegiatan kerja bakti pegawai Perumda Pasar Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Melinda meninjau langsung kondisi kebersihan pasar, sekaligus melihat bagaimana sistem pengelolaan sampah telah berjalan di lapangan. Ia mengapresiasi langkah awal yang dilakukan Perumda Pasar Makassar, namun menekankan bahwa perubahan perilaku pengelolaan sampah tidak cukup hanya mengandalkan manajemen pasar, melainkan membutuhkan keterlibatan penuh dari para pedagang.
“Jadi saya datang hari ini untuk melihat bagaimana sampah di Pasar Panakkukang ini dikelola. Ternyata sudah cukup baik dan sudah memiliki konsep yang jelas, hanya perlu dimaksimalkan lagi agar tidak ada sampah yang keluar masuk langsung ke TPA,” kata Melinda.
Menurutnya, pengelolaan sampah di pasar merupakan bagian penting dari upaya menciptakan lingkungan kota yang sehat. Jika pedagang mampu disiplin memilah sampah organik dan anorganik sejak dari lapak masing-masing, maka beban sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa jauh berkurang.
“Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau pengelola pasar. Pedagang juga harus ikut berpartisipasi. Ini soal tanggung jawab bersama. Kalau semua terlibat, kesadaran akan tumbuh dan kebiasaan baik bisa menjadi budaya,” tegasnya.
Melinda juga menilai keberadaan bank sampah di pasar tradisional sangat penting. Ia mendorong agar setiap pasar di Makassar memiliki fasilitas serupa untuk menampung hasil pemilahan sampah. Menurutnya, sistem ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan, tetapi juga berpotensi memberi nilai ekonomi tambahan bagi pedagang.
“Setiap pasar idealnya punya bank sampah. Jadi, sampah plastik, kardus, atau botol tidak langsung dibuang, tetapi bisa disalurkan ke bank sampah untuk didaur ulang. Dengan begitu, sampah bisa bernilai, dan pasar pun menjadi lebih bersih,” jelasnya.
Selain menyampaikan arahan, Melinda juga mengingatkan bahwa perubahan perilaku membutuhkan proses dan waktu. Sosialisasi berkelanjutan, kata dia, menjadi kunci agar kebiasaan memilah sampah bisa benar-benar tertanam di masyarakat pasar.
“Yang penting sosialisasi jangan berhenti. Harus terus dilakukan sampai pedagang terbiasa. Kalau tidak ada ketegasan, sulit bagi kita mencapai pengelolaan sampah yang maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, Ali Gauli Arief, menyambut baik kunjungan sekaligus masukan dari Ketua Forum Kota Sehat tersebut. Ia mengaku pihaknya berkomitmen memperkuat ekosistem pengelolaan sampah di seluruh pasar di Makassar.
“Kunci utama memang ada di pedagang. Kalau pedagang secara sadar melakukan pemilahan sampah, ekosistem pengelolaan di pasar akan lebih baik bahkan bisa menular ke lingkungan sekitar,” kata Ali.
Menurutnya, upaya membangun pasar sehat memang tidak bisa dilepaskan dari aspek kebersihan dan manajemen sampah. Hal ini juga menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Tatanan Pasar Sehat yang selama ini menjadi perhatian Forum Kota Sehat.
Ali menambahkan, pihaknya siap menindaklanjuti arahan yang diberikan Melinda, termasuk mendorong penguatan fasilitas bank sampah di pasar. Ia berharap sinergi antara pemerintah, pengelola pasar, dan pedagang dapat menciptakan lingkungan pasar yang sehat, nyaman, serta bebas dari tumpukan sampah.
Kunjungan mendadak Melinda Aksa ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru, tidak hanya bagi jajaran Perumda Pasar Makassar, tetapi juga bagi para pedagang yang menjadi ujung tombak dalam menjaga kebersihan. Dengan partisipasi aktif seluruh pihak, pasar tradisional di Makassar diharapkan mampu menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu yang efektif.
“Kami percaya, kalau kebersihan sudah menjadi budaya, maka pasar bisa lebih sehat, lebih nyaman dikunjungi, dan tentunya memberi dampak positif bagi pedagang maupun pembeli,” pungkas Ali.
Dorongan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Makassar yang terus menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Pasar tradisional sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi dinilai harus menjadi motor penggerak perubahan perilaku pengelolaan sampah, sehingga visi mewujudkan kota sehat bukan hanya sebatas slogan, tetapi menjadi kenyataan di kehidupan sehari-hari.
Leave a Reply