SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Suasana Atrium Paris Trans Studio Mall pada Minggu (24/8/2025) terasa berbeda dari biasanya. Alunan musik, pertunjukan tari tradisional, dan riuh pengunjung yang lalu-lalang menyatu dalam nuansa semarak Makassar Trade Expo 2025. Ratusan produk UMKM lokal dipamerkan, mulai dari kuliner khas Makassar, fesyen, hingga karya-karya kriya kreatif yang mencerminkan semangat wirausaha warga kota.
Di tengah keramaian itu, hadir Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, yang disambut hangat para pelaku UMKM. Dengan ramah, ia meninjau satu per satu tenant, mencoba beberapa produk, sekaligus mendengar cerita langsung dari para pengusaha kecil yang penuh semangat mempromosikan karyanya.
“Makassar Trade Expo ini bukan hanya pameran, tapi ruang strategis bagi UMKM untuk memperlihatkan kreativitasnya. Pemerintah kota akan terus mendukung agar usaha kecil dan menengah kita bisa lebih berdaya saing,” ujar Aliyah dalam sambutannya.
UMKM sebagai Tulang Punggung Kota
Sejak awal, Aliyah menekankan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian Makassar. Menurutnya, di tengah persaingan global yang makin ketat, justru pelaku usaha kecil harus diberi ruang yang luas untuk berkembang.
“Kalau kita bicara soal ketahanan ekonomi kota, UMKM selalu jadi penopang. Mereka inilah yang menyerap tenaga kerja, memberi penghidupan bagi banyak keluarga, sekaligus menjaga agar roda ekonomi tetap berputar,” katanya.
Pesan itu terasa relevan bagi para pelaku UMKM yang hadir. Banyak di antaranya baru memulai usaha setelah pandemi, menjadikan expo ini kesempatan langka untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Suara dari Tenant: Antara Harapan dan Tantangan
Salah satu tenant yang dikunjungi Aliyah adalah produsen kopi lokal asal Tamalanrea. Dengan bangga, pemiliknya, Arman (32), menyuguhkan seduhan kopi khas Sulawesi. Ia mengaku senang produknya bisa ikut dipromosikan dalam ajang sebesar ini.
“Biasanya kami hanya jual lewat media sosial atau titip di kafe. Dengan ikut expo, banyak pengunjung bisa langsung coba produk kami. Rasanya beda, lebih percaya diri karena ada dukungan dari pemerintah,” kata Arman.
Hal senada disampaikan Nurul (27), pengusaha fesyen hijab dengan merek lokal yang ia rintis sejak kuliah. Menurutnya, kesempatan bertemu langsung dengan konsumen adalah pengalaman berharga. “Kadang yang bikin kami bertahan bukan hanya soal omzet, tapi ada kebanggaan ketika orang suka dengan karya kita,” ucapnya.
Kolaborasi dan Edukasi
Tidak hanya sekadar pameran, Makassar Trade Expo juga menghadirkan talkshow, live demo barista, hingga penampilan musik. Semua dirancang agar pengunjung tak hanya berbelanja, tetapi juga belajar tentang tren usaha, pemasaran digital, hingga peluang ekspor.
Aliyah menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar UMKM bisa naik kelas. “Kami ingin Makassar punya ekosistem ekonomi yang inklusif. Semua pelaku usaha, baik kecil maupun menengah, harus punya kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegasnya.
Hal ini sejalan dengan visi Pemkot Makassar yang ingin menghadirkan kota yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan. Expo semacam ini dianggap sebagai langkah konkret menciptakan ruang ekonomi yang sehat dan produktif.
Lebih dari Sekadar Transaksi
Di balik hiruk pikuk transaksi jual beli, Makassar Trade Expo menyimpan dimensi emosional bagi para pelaku UMKM. Lagu-lagu yang dimainkan di panggung, tawa pengunjung yang mencoba produk, hingga semangat anak-anak muda yang memamerkan inovasi digital—semuanya menghadirkan energi optimistis bahwa UMKM Makassar mampu bersaing di level nasional bahkan global.
“Kalau kegiatan seperti ini rutin digelar, tentu kami merasa lebih diperhatikan. Ada wadah untuk menyalurkan ide, bukan hanya untuk cari untung tapi juga untuk membangun jaringan,” ujar Icha (29), pelaku UMKM kuliner.
Dukungan Pemerintah Berkelanjutan
Dalam kunjungannya, Aliyah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin, dan Kepala Dinas Perdagangan Evy Aprialti. Kehadiran jajaran dinas ini memperlihatkan keseriusan Pemkot Makassar mendukung UMKM lintas sektor—dari kesehatan pangan, pendidikan kewirausahaan, hingga promosi dagang.
Aliyah berharap, Makassar Trade Expo menjadi agenda tahunan yang terus berkembang. “Ini bukan sekadar event sesaat. Harapannya, expo bisa menjadi ekosistem berkelanjutan yang menghidupkan ekonomi kreatif kota kita,” ujarnya.
Menyulam Harapan di Balik Kreativitas
Menjelang sore, suasana expo semakin ramai. Anak-anak muda berfoto di booth produk, orang tua sibuk memilih oleh-oleh, sementara para pelaku UMKM terus berinteraksi dengan pengunjung. Bagi mereka, setiap transaksi bukan hanya soal rupiah, melainkan langkah kecil menuju kemandirian ekonomi.
Makassar Trade Expo 2025 akhirnya bukan sekadar pameran. Ia menjelma menjadi panggung kreativitas, kolaborasi, sekaligus ruang untuk menumbuhkan harapan—bahwa di balik setiap produk lokal, ada mimpi besar untuk Makassar yang lebih sejahtera.
Leave a Reply