SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar melalui jajaran Kecamatan Panakkukang menertibkan aktivitas pedagang pasar tumpah di sepanjang Jalan Dr. Leimena, tepatnya di jalur penghubung menuju Kecamatan Manggala dan Panakkukang, Minggu (24/8/2025). Penertiban ini dilakukan setelah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendapati langsung kondisi jalan yang semrawut akibat aktivitas jual beli di badan jalan.
Pada Minggu pagi, Munafri melintas menggunakan kendaraan dinas menuju agenda di Kecamatan Manggala. Dari dalam mobil, ia menyaksikan kondisi lalu lintas tersendat karena badan jalan dipenuhi pedagang. Suasana yang terekam itu kemudian menjadi perhatian khusus Pemkot Makassar sehingga siang harinya langsung dilakukan penertiban.
Penertiban dengan Pendekatan Humanis
Camat Panakkukang, Ari Fadli, menyebut penertiban melibatkan Satpol PP Kecamatan, dibantu petugas kebersihan yang juga membersihkan drainase dan selokan di sekitar lokasi. Menurutnya, langkah ini bukan semata untuk menegakkan aturan, tetapi juga untuk menjaga estetika kota serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan.
“Tujuan utama dari penertiban ini adalah menjaga ketertiban sekaligus kenyamanan masyarakat yang melintas. Ini arahan langsung pimpinan agar wilayah tetap tertata,” kata Ari Fadli.
Meski demikian, Pemkot Makassar memastikan pedagang tidak dirugikan. Penertiban dilakukan dengan pendekatan persuasif dan disertai solusi berupa penyediaan lokasi baru yang lebih layak. “Pedagang tetap bisa berjualan tanpa mengganggu lalu lintas. Prinsipnya, ini untuk kebaikan bersama,” tambah Ari.
Jalur Vital yang Rawan Macet
Jalan Dr. Leimena merupakan jalur alternatif yang menghubungkan tiga kecamatan besar di Makassar, yakni Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea. Aktivitas pasar tumpah di area tersebut setiap pagi kerap menimbulkan kemacetan panjang.
Berdasarkan pendataan, sedikitnya ada 35 pedagang yang berjualan di sepanjang jalan itu. Keberadaan mereka memang membantu perputaran ekonomi warga sekitar, namun sekaligus menimbulkan masalah lalu lintas dan ketidaknyamanan pengguna jalan.
“Ini jalur vital, setiap hari ramai dilewati masyarakat. Kalau tidak ditertibkan, potensi macet makin parah. Karena itu kita cari solusi terbaik tanpa mematikan usaha pedagang,” jelas Ari.
Opsi Relokasi Disiapkan
Sebagai tindak lanjut, Pemkot Makassar tengah menyiapkan lokasi relokasi. Opsi yang dikaji antara lain menampung pedagang di area Pasar Tello atau memanfaatkan ruang Car Free Day (CFD) di koridor Jalan Leimena yang menghubungkan Manggala–Tamalanrea.
Namun, opsi tersebut masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Balai Jalan Sulsel karena jalur tersebut berada di bawah kewenangan instansi pusat. Ari memastikan proses ini akan ditempuh dengan hati-hati agar tidak menimbulkan persoalan baru.
“Pedagang tidak dibiarkan begitu saja. Mereka akan difasilitasi agar tetap punya ruang berjualan di lokasi resmi. Yang penting tidak lagi menimbulkan macet dan keresahan,” tegasnya.
Menjaga Keseimbangan Ruang Publik dan Ekonomi
Pemkot Makassar menekankan bahwa penataan kota bukan hanya soal menegakkan aturan, melainkan juga menjaga keberlangsungan hidup masyarakat. Menurut Ari, pemerintah harus mampu menciptakan keseimbangan antara ruang publik yang tertib dengan aktivitas ekonomi rakyat yang tetap berjalan.
“Kalau hanya ditertibkan tanpa solusi, pedagang akan kesulitan mencari nafkah. Karena itu kami hadirkan pilihan lokasi baru yang lebih layak. Ini cara kita menata kota dengan tetap memikirkan warga,” ungkap Ari.
Bagian dari Program Penataan Kota
Langkah cepat penertiban pasar tumpah Leimena menjadi bagian dari program besar Pemkot Makassar dalam menciptakan kota yang tertib, bersih, dan nyaman. Selama ini, keberadaan pasar tumpah kerap menimbulkan persoalan sosial, kemacetan, hingga masalah kebersihan.
Dengan penertiban dan relokasi yang humanis, pemerintah berharap wajah kota semakin tertata sekaligus menjaga roda perekonomian rakyat. “Ini bukan sekadar penertiban, tapi upaya jangka panjang untuk menata ruang publik dan menyeimbangkan kepentingan masyarakat,” pungkas Ari.
Leave a Reply