SATUKLIKMEDIA.COM, MANCHESTER – Kritik tajam kembali diarahkan kepada Manchester United (MU) usai hanya bermain imbang melawan Fulham di lanjutan Liga Inggris, Minggu (24/8/2025). Legenda klub, Gary Neville, menilai performa Setan Merah masih jauh dari harapan, terutama di sektor lini tengah yang dianggap rapuh.
Dalam analisisnya yang dikutip dari Football 365, Senin (25/8/2025), Neville bahkan menyebut kapten MU, Bruno Fernandes, sebagai bagian dari masalah utama. Menurutnya, sektor tengah United gagal menunjukkan keseimbangan yang diperlukan untuk mendukung permainan menyerang sekaligus bertahan.
Fernandes Disorot
Bruno Fernandes kembali menjadi sorotan setelah gagal mengeksekusi penalti di babak pertama laga melawan Fulham. Eksekusi tendangan 12 pas yang seharusnya memberi keunggulan justru gagal berbuah gol lantaran konsentrasinya terganggu saat wasit Chris Kavanagh melintas di hadapannya. Kegagalan itu dinilai membuat mental Fernandes goyah dan berpengaruh terhadap performanya di sepanjang laga.
“United memang harus segera melakukan perbaikan di lini tengah. Saya pikir Bruno Fernandes juga bagian dari masalah itu, dan (pelatih) Ruben Amorim harus segera menemukan solusinya,” ujar Neville.
Ia menilai gelandang asal Portugal tersebut belum bisa membangun chemistry solid bersama Casemiro, Mason Mount, maupun rekrutan anyar Manuel Ugarte. Alih-alih menjadi motor serangan, sektor tengah MU sering kehilangan kontrol dan mudah ditembus lawan.
Masalah Lama yang Terulang
Neville menyoroti bahwa persoalan di lini tengah bukanlah hal baru. Menurutnya, kelemahan ini sudah terlihat sejak musim lalu dan kembali muncul pada awal kompetisi 2025/2026.
“Ini seperti masalah tahun lalu yang kembali muncul. Lini tengah United mudah terekspos, terutama ketika tiga penyerang naik dan lima bek bertahan terlalu dalam. Tidak ada keseimbangan,” jelas mantan kapten MU itu.
Ia menambahkan, struktur permainan United membuat lawan mudah menemukan celah di antara lini. Kondisi ini kerap memaksa pemain bertahan bekerja lebih keras, sementara penyerang tidak mendapatkan suplai bola yang konsisten.
United Tumpul di Depan
Dalam laga kontra Fulham, MU sebenarnya tampil menyerang dengan intensitas tinggi. Namun, penyelesaian akhir buruk dan koordinasi yang lemah membuat peluang terbuang percuma. Bruno Fernandes, yang diharapkan menjadi pengatur ritme permainan, gagal memberikan kontribusi maksimal.
Neville menilai kelemahan itu bukan semata soal individu, melainkan sistem yang belum berjalan efektif. Menurutnya, Amorim harus segera menemukan kombinasi terbaik agar lini tengah bisa menopang serangan dan menjaga keseimbangan pertahanan.
Tekanan untuk Ruben Amorim
Pelatih anyar Ruben Amorim kini menghadapi tekanan besar. Eks pelatih Sporting CP itu didatangkan dengan harapan bisa mengembalikan identitas permainan menyerang MU sekaligus memperkuat lini tengah. Namun, hasil imbang melawan Fulham membuat banyak pihak mulai meragukan efektivitas racikannya.
Neville menegaskan Amorim harus berani melakukan perubahan, termasuk menilai kembali peran Fernandes sebagai kapten sekaligus gelandang serang utama. “Ada banyak yang harus diperbaiki, dan lini tengah harus jadi prioritas utama. Jika tidak, masalah ini akan terus berulang,” kata Neville.
Posisi MU di Klasemen
Hasil seri melawan Fulham menambah panjang catatan buruk Manchester United di awal musim. Dengan hasil tersebut, Setan Merah sementara hanya bertengger di peringkat 16 klasemen Liga Inggris. Posisi ini jelas jauh dari ekspektasi manajemen maupun pendukung klub.
United akan melakoni laga kandang berikutnya melawan Burnley pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Burnley saat ini berada di peringkat 10 klasemen dengan performa yang lebih stabil. Laga itu diprediksi akan menjadi ujian berat sekaligus kesempatan bagi Amorim untuk menunjukkan perbaikan nyata.
Fernandes dalam Sorotan Publik
Sebagai kapten tim, Bruno Fernandes kini berada dalam tekanan besar. Kegagalannya mengeksekusi penalti melawan Fulham menjadi bahan kritik tajam dari media dan pendukung. Selain itu, sikapnya di lapangan kerap dipertanyakan karena dinilai terlalu emosional dan kurang mampu mengontrol permainan tim.
Meski demikian, Fernandes tetap dianggap sebagai salah satu pemain kunci dengan kontribusi besar sejak bergabung ke Old Trafford pada 2020. Tantangan terbesarnya adalah menemukan konsistensi performa dan peran yang tepat dalam skema Amorim.
Leave a Reply