Urban Farming Jadi Gerakan Bersama, Munafri Dorong Warga Makassar Kelola Sampah Mandiri

Urban Farming Jadi Gerakan Bersama, Munafri Dorong Warga Makassar Kelola Sampah Mandir

Munafri saat menghadiri Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang digelar oleh Kecamatan Makassar, Senin (25/8/2025) malam.

pemkot-makassar

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Makassar, Senin (25/8/2025) malam, menjadi lebih dari sekadar pesta rakyat. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memanfaatkan momentum tersebut untuk mengajak masyarakat memperkuat kebersamaan sekaligus mendukung program pembangunan kota, khususnya pengelolaan sampah mandiri dan urban farming.

Dalam acara yang dipadati ribuan warga itu, Munafri hadir bersama Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham. Turut mendampingi, Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Sekretaris Daerah Kota Makassar Zulkifly Nanda, Komandan Kodim 1408/Makassar Kolonel Inf Franki Susanto, anggota DPRD Makassar dari daerah pemilihan setempat, serta sejumlah pejabat lingkup Pemkot Makassar.

Munafri menegaskan bahwa pesta rakyat yang digelar setiap perayaan kemerdekaan tidak boleh dipandang hanya sebagai hiburan belaka. Menurutnya, kegiatan semacam ini adalah sarana mempererat silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat.

“Pesta rakyat ini adalah perekat kebersamaan. Di sini kita bisa berkumpul, berinteraksi, dan saling mendukung. Inilah esensi dari perayaan kemerdekaan, menjaga hubungan yang kuat antara pemerintah dan warganya,” kata Munafri.

Dorong Urban Farming dari Pekarangan Warga

Dalam kesempatan itu, Munafri juga mengapresiasi inisiatif Kapolsek Kecamatan Makassar yang mengembangkan urban farming di wilayahnya. Ia menilai langkah tersebut bisa menjadi contoh nyata bagi warga dalam memanfaatkan lahan pekarangan sekaligus mengolah sampah rumah tangga.

“Urban farming ini sebenarnya bagian dari sistem pengelolaan sampah yang baik. Hasilnya bisa langsung dirasakan, baik untuk ketahanan pangan keluarga maupun tambahan penghasilan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa urban farming bukan program instan, melainkan sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran dan komitmen. Oleh karena itu, Pemkot Makassar berencana menurunkan konsep ini hingga ke tingkat RT/RW.

Menurut Munafri, jika masyarakat konsisten, maka program ini akan bertransformasi menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan. Dampaknya tidak hanya pada terciptanya lingkungan yang bersih, tetapi juga peningkatan kemandirian ekonomi keluarga.

“Kalau kita bersama-sama, manfaatnya besar. Kita bisa menjaga kebersihan kota sekaligus memperkuat ketahanan pangan rumah tangga,” tambahnya.

Warga Diminta Aktif Kelola Sampah

Munafri juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, mulai dari camat, lurah, hingga ketua RT/RW, dalam mendukung program pengelolaan sampah mandiri.

Menurutnya, keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui kolaborasi. Pemerintah, katanya, tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan penuh dari masyarakat.

“Kolaborasi pemerintah dan masyarakat akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Ini yang ingin kita wujudkan di seluruh wilayah Kota Makassar,” tegasnya.

Aliyah Tekankan Kebersamaan dan Persatuan

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga yang hadir di pesta rakyat. Ia menilai semangat kebersamaan yang terlihat malam itu merupakan modal penting untuk membangun kota yang lebih maju.

“Pesta rakyat bukan hanya hiburan, tapi ruang kebersamaan yang memperkuat rasa persatuan antarwarga. Mari kita rawat semangat ini, karena kebersamaan adalah energi positif untuk pembangunan Makassar,” ujar Aliyah.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memaknai perayaan kemerdekaan sebagai bentuk rasa syukur atas perjuangan para pahlawan bangsa. Menurutnya, nilai gotong royong dan kekompakan warga harus tetap dijaga sebagai fondasi utama pembangunan.

“Kebersamaan yang kita lihat malam ini harus terus kita jaga. Dengan modal inilah kita bisa menghadapi berbagai tantangan pembangunan di masa depan,” imbuhnya.

Momentum Kemerdekaan Jadi Energi Baru

Baik Munafri maupun Aliyah sepakat bahwa momentum HUT RI ke-80 harus dijadikan titik awal lahirnya semangat baru dalam membangun Makassar. Melalui gerakan kolektif seperti urban farming dan pengelolaan sampah mandiri, pemerintah berharap warga tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga sebagai aktor utama pembangunan kota.

Dengan konsep tersebut, Pemkot Makassar berharap mampu menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan mandiri secara ekonomi. Program urban farming diharapkan menjadi jawaban atas keterbatasan lahan, sementara sistem pengelolaan sampah mandiri akan memperkuat kesadaran warga terhadap pentingnya lingkungan.

“Kita ingin seluruh masyarakat merasa terlibat. Pembangunan kota bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” tutup Munafri.

Leave a Reply