Google Terapkan Kebijakan Verifikasi Pengembang untuk Aplikasi Android di Luar Play Store Mulai 2026

Verifikasi Developer Wajib Mulai 2026 untuk Tingkatkan Keamanan Aplikasi Android.

SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA – Google mengumumkan kebijakan baru yang akan memperketat distribusi aplikasi Android di luar Play Store dengan mewajibkan seluruh pengembang aplikasi melakukan verifikasi identitas. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan keamanan di ekosistem Android serta menekan penyebaran malware, penipuan finansial, dan pencurian data pribadi yang kerap terjadi lewat jalur distribusi alternatif.

Menurut laporan Tech Crunch (25 Agustus 2025), perubahan ini akan berlaku bagi semua perangkat Android bersertifikat secara bertahap mulai 2026. Program uji coba sistem verifikasi akan dibuka pada Oktober 2025, dengan penerapan wajib dimulai Maret 2026. Secara khusus, negara-negara seperti Indonesia, Brasil, Singapura, dan Thailand akan menerapkan kebijakan ini pada September 2026, sementara kebijakan global mulai berlaku pada 2027.

Kebijakan baru ini tidak menghilangkan opsi distribusi alternatif melalui toko aplikasi lain atau sideloading, namun pengembang yang sebelumnya bisa anonim tidak lagi diperkenankan. Dalam proses verifikasi, pengembang harus menyediakan data resmi seperti nama, alamat, email, dan nomor telepon. Untuk memfasilitasi keberagaman pengembang, Google juga menyiapkan akun khusus di Android Developer Console khusus pelajar dan pengembang hobi yang ingin tetap mempertahankan privasi.

Google mencatat, risiko malware melalui sideloading dari internet saat ini lebih dari 50 kali lipat dibandingkan dengan aplikasi yang didistribusikan melalui Google Play Store. Sejak 2023, Google telah mewajibkan verifikasi pengembang di Play Store guna menjaga kualitas dan kepercayaan pengguna.

Kebijakan baru ini diprediksi membawa dampak besar di ekosistem Android dengan meningkatkan standar keamanan sekaligus mendorong transparansi dan tanggung jawab para pengembang aplikasi.

Leave a Reply