SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, pada Sabtu sore. Aksi ini sebagai bentuk kecaman keras terhadap institusi kepolisian pasca insiden tragis yang menewaskan pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan setelah dilindas mobil rantis barakuda milik Brimob saat demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus lalu.
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu menutup penuh ruas jalan dan melakukan orasi secara bergantian menyuarakan tuntutan keadilan. Mereka membakar ban bekas dan membentangkan spanduk dengan berbagai kecaman terhadap aparatur kepolisian serta kebijakan pemerintahan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Massa juga menuntut pencopotan Kapolri dan reformasi hukum di Indonesia, seraya menyoroti persoalan penegakan hukum yang selama ini tidak berjalan adil serta tuntutan supaya tindakan kekerasan aparat tidak terulang di masa mendatang.
Korlap aksi, Andang, menyampaikan bahwa mahasiswa menuntut penegakan hukum yang adil, menindak pelaku kekerasan yang menyebabkan kematian Affan dengan sanksi berat sesuai aturan, serta menyerukan evaluasi kebijakan pemerintah termasuk pendidikan dan tambang ilegal. Mereka menginginkan agar negara memberikan jaminan perlindungan terhadap warga yang menyuarakan aspirasi secara damai dan demokratis.
Aksi mahasiswa ini turut menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan sekitar Unhas dan Fly Over, namun massa tetap memberikan kelancaran bagi pengendara ojek online dan kendaraan ambulance sebagai wujud solidaritas. Demonstrasi ini menjadi refleksi besar dari keresahan kalangan mahasiswa akan situasi penegakan keadilan dan perlindungan hak-hak warga negara dalam berpendapat di Indonesia.
Leave a Reply