Sekolah di Makassar Diliburkan, Pembelajaran Dialihkan ke Daring demi Keamanan Siswa

Kepala DInas Pendidikan Sulsel meliburkan siswa SMA di Makassar.

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) memutuskan meliburkan seluruh sekolah dari tingkat SD, SMP hingga SMA di Kota Makassar mulai tanggal 1 hingga 4 September 2025. Selama periode ini, pembelajaran akan dilakukan secara dalam jaringan (daring) dari rumah masing-masing siswa sebagai langkah antisipasi kondisi keamanan yang belum kondusif akibat gelombang aksi demonstrasi di Makassar.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengimbau orang tua untuk tidak mengizinkan anak-anak mereka ikut aksi unjuk rasa demi menjamin keselamatan dan keamanan para siswa. Ia menyampaikan bahwa pihak Disdik telah menginstruksikan kepala sekolah untuk menyampaikan imbauan ini secara intensif kepada para wali murid agar anak-anak tetap fokus pada pembelajaran daring dan tidak terlibat kegiatan demonstrasi.

“Iya, kami minta orang tua juga mengawasi dan memastikan anak-anaknya tetap belajar di rumah. Ini bukan libur, jadi pembelajaran tetap berjalan secara daring sesuai jadwal, agar proses pendidikan tetap berjalan optimal,” ujarnya.

Pembelajaran daring bersifat sementara dan akan terus dievaluasi menyesuaikan situasi di lapangan. Langkah ini diambil menanggapi kejadian kerusuhan dan pembakaran gedung DPRD Makassar serta DPRD Sulsel yang terjadi pada 29 Agustus 2025, yang menimbulkan suasana tidak aman bagi siswa dan tenaga pendidik.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, juga mengeluarkan instruksi serupa untuk seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP, agar melaksanakan pembelajaran secara daring. Dinas Pendidikan berharap agar semua pihak, terutama orang tua, dapat bekerja sama menjaga anak-anak agar tetap aman di rumah selama masa pembelajaran online berlangsung.

Kebijakan ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan terhadap siswa, guru, dan tenaga kependidikan agar tidak terjebak dalam situasi yang berpotensi membahayakan selama masa aksi unjuk rasa. Keputusan ini dapat diperpanjang sesuai perkembangan kondisi keamanan di Kota Makassar dan sekitarnya.

Dengan demikian, seluruh warga sekolah di Makassar diminta tetap mematuhi kebijakan pembelajaran daring dan menjaga keamanan demi kelancaran proses belajar mengajar di tengah situasi yang penuh tantangan ini.

Leave a Reply