SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Perum Bulog berhasil mencatat sejarah baru dalam upaya menghadirkan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar secara serentak di seluruh nusantara.
Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan pada 29 Agustus 2025 lalu ini berhasil menyalurkan beras murah di 4.337 titik sekaligus, melampaui rekor sebelumnya yang hanya mencapai 362 titik pada kegiatan serupa oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 28 Juni 2023. Atas pencapaian fenomenal ini, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) resmi menganugerahkan penghargaan kepada Kementan, Kemendagri, dan Perum Bulog sebagai pengakuan atas kolaborasi dan kerja keras mereka.
Menurut Triyono, Senior Manager Operasional MURI, rekor ini bukan sekadar angka statistik, melainkan bukti nyata sinergi lintas lembaga, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, BUMN, hingga unsur TNI dan Polri dalam memastikan ketersediaan pangan pokok yang terjangkau hingga ke akar rumput. “Gerakan ini menjadi simbol kemandirian pangan dan wujud nyata kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujarnya di Kantor Pusat Bulog, Jakarta.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam menstabilkan harga beras sekaligus menjaga inflasi agar tetap terkendali. “Meski inflasi sudah turun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen dan harga beras mulai stabil, kami tidak akan berhenti di sini,” tegas Amran.
Ia menambahkan bahwa operasi pasar akan berlanjut hingga akhir tahun 2025 dengan target penyaluran beras Bulog mencapai 1,3 juta ton, menjamin stok nasional sekitar 4 juta ton yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Sekretaris Jenderal Kemendagri dan Direktur Utama Perum Bulog juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meluaskan jangkauan manfaat GPM bagi seluruh lapisan masyarakat.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah dapat bersama-sama mengatasi tantangan ketersediaan dan keterjangkauan pangan, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga stabilitas harga demi kepentingan rakyat banyak.
Leave a Reply