SATUKLIMEDIA.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan arahan komprehensif yang menegaskan kembali standar etika dan profesionalisme bagi seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN). Dalam apel pagi yang digelar di Balai Kota pada Senin, 15 September 2025, Munafri mengeluarkan peringatan keras terhadap perilaku pamer atau flexing, terutama di media sosial, dan meminta seluruh pegawai untuk lebih memfokuskan diri pada kualitas pelayanan publik.
Dalam pidato yang lugas namun sarat pesan, Munafri menekankan bahwa setiap tindakan dan ucapan ASN adalah cerminan dari wajah pemerintah di mata masyarakat. “Saya mengingatkan dan meminta seluruh jajaran Pemkot untuk menjauhi perilaku pamer atau flexing, khususnya di media sosial, dan lebih memfokuskan diri pada pelayanan publik yang berkualitas,” tegasnya. Ia menambahkan, perilaku pamer dapat menimbulkan persepsi negatif dan merusak kepercayaan publik, yang seharusnya menjadi modal utama pemerintah. ASN diminta untuk tampil sederhana, menonjolkan integritas, dan menjadikan pelayanan masyarakat sebagai prioritas utama.
Arahan Munafri ini menyentuh tiga pilar penting yang ia yakini akan memperkuat fondasi pemerintahan kota: etika aparatur, kinerja pasca-pelantikan pejabat, dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan.
Fokus Kinerja dan Sinergi Lintas Sektor
Munafri juga menyinggung pelantikan pejabat eselon II yang baru saja dilakukan. Ia berharap para pejabat yang baru dilantik mampu segera menunjukkan kinerja optimal dan berorientasi pada target pelayanan masyarakat. “Pelantikan ini harus memacu kinerja kita agar lebih maksimal. Saya ingin kemampuan inovasi, berpikir kreatif, dan membangun gagasan bisa muncul,” ujarnya. Menurutnya, pejabat Pemkot tidak boleh sekadar menjalankan rutinitas, tetapi harus proaktif menciptakan peluang dan solusi baru dalam merespons keluhan masyarakat.
Secara tegas, ia juga mengingatkan seluruh jajaran agar tidak berpikir sektoral. Ia menekankan bahwa seluruh perangkat pemerintah kota adalah satu kesatuan tim yang tidak boleh terpisahkan. “Jangan berpikir sektoral. Semua adalah satu bagian yang tidak terpisahkan. Saya dipilih sebagai pemimpin kesatuan besar ini, dan tugas saya adalah membentuk tim yang kuat, lengkap, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Munafri, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas instansi.
Mendewasakan Diri dalam Merespons Kritik Publik
Munafri turut mengingatkan seluruh ASN untuk bersikap dewasa dalam menyikapi kritik publik. Sebagai pelayan masyarakat, ASN diharapkan tidak reaktif terhadap masukan atau perbedaan pendapat. “Di ruang publik pasti ada masukan dan kritik. Jangan berlebihan dalam merespons. Bukan mencari siapa yang benar atau salah, tetapi bagaimana kita mampu berpikir dan memberikan cara pandang untuk menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat,” jelasnya. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya memiliki mentalitas yang berorientasi pada solusi, bukan pada defensif diri.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperkuat kekuatan sosial di tingkat lingkungan. Ia mencontohkan kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai langkah pencegahan dan sarana mempererat kebersamaan warga. “Saya berharap kegiatan Siskamling dimaksimalkan di wilayah masing-masing. Ini bukan hanya untuk mengantisipasi pencurian, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi yang memperkuat kekompakan masyarakat,” tambahnya. Ia menilai, fondasi keamanan dan kebersamaan di tingkat lingkungan merupakan kunci untuk menjaga stabilitas kota secara keseluruhan.
Melalui arahan ini, Wali Kota Munafri menegaskan bahwa Pemkot Makassar harus menjadi garda depan dalam menciptakan pelayanan publik yang profesional, aman, dan inovatif. Etika aparatur, sinergi lintas sektor, serta kedekatan dengan masyarakat menjadi kunci agar Makassar tetap kondusif dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Leave a Reply