SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata gaji lulusan perguruan tinggi di Indonesia tahun 2025 masih menunjukkan disparitas signifikan. Untuk lulusan Diploma I hingga III, rata-rata gaji berkisar Rp4,25 juta per bulan, sedangkan lulusan S-1 sampai S-3 mendapatkan rata-rata Rp4,96 juta per bulan. Meskipun rata-rata gaji mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi daya serap ekonomi domestik masih belum optimal untuk menyerap seluruh lulusan perguruan tinggi dengan baik.
Ketimpangan ini menjadi salah satu alasan mengapa talenta terbaik memilih bekerja di luar negeri. Beberapa negara maju saat ini melonggarkan aturan visa kerja pascastudi bagi mahasiswa internasional dengan memberikan kesempatan tinggal lebih lama pasca studi dan akses yang lebih luas untuk bekerja. Program visa ini jadi daya tarik utama yang meningkatkan peluang karier mahasiswa asing sekaligus mendukung daya saing global mereka.
Sementara itu, kebijakan visa kerja pascastudi di Indonesia masih dalam pengembangan dan harus segera diimplementasikan guna menahan brain drain dan memaksimalkan potensi lulusan dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan menjadi gerbang awal untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di pasar global dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis talenta lokal.
Sebagai gambaran, rata-rata gaji lulusan diploma dan sarjana masih berada pada kisaran Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan, jauh di bawah ekspektasi sejumlah lulusan di kota besar. Sementara ketentuan visa kerja nasional perlu memberikan ruang agar lulusan perguruan tinggi dapat mengembangkan keahlian dan mendapatkan pengalaman kerja yang memadai tanpa harus berpindah ke luar negeri.
Dengan reformasi kebijakan visa kerja pascastudi yang lebih progresif, Indonesia bukan hanya bisa menahan talenta unggul di dalam negeri, tetapi juga memperkuat daya saing nasional di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompetitif.
Leave a Reply