PKK Makassar Dorong Ibu-Ibu Jadi Benteng Utama, Hadapi Ancaman Narkoba dan Perdagangan Orang Lewat Sosialisasi Krisan dan Kiat

PKK Makassar Dorong Ibu-Ibu Jadi Benteng Utama, Hadapi Ancaman Narkoba dan Perdagangan Orang Lewat Sosialisasi Krisan dan Kiat

TP PKK Kota Makassar melalui Pokja I menggelar sosialisasi Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba (Krisan) dan Keluarga Indonesia Anti Trafficking (Kiat) di Auditorium pada Kamis (19/9/2025).

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Upaya membentengi keluarga dari ancaman sosial terus digencarkan di Kota Makassar. Melalui Pokja I, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar menggelar sosialisasi komprehensif dua program utama, yaitu Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba (Krisan) dan Keluarga Indonesia Anti Trafficking (Kiat). Acara yang dihadiri ratusan kader PKK dari seluruh kelurahan ini dilangsungkan di Auditorium, Kamis, 19 September 2025.

Ketua Pokja I TP PKK Makassar, Syahriati A. Syahrum, menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah membangun ketahanan keluarga melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat. “Dengan begitu, keluarga dapat terhindar dari bahaya narkoba dan berbagai ancaman sosial lainnya. Diharapkan lahir keluarga yang bahagia, sehat, serta berdaya tahan dalam menghadapi perkembangan zaman,” ujarnya.

Syahriati menekankan bahwa para ibu yang hadir dalam acara ini adalah garda terdepan. “Kita semua yang hadir di sini adalah ibu-ibu yang menjadi benteng keluarga dan warga. Anak-anak kita sedang memasuki dunia pendidikan, dan ibu adalah pengajar pertama dalam keluarga,” katanya, memberikan pesan yang sangat personal dan menyentuh. Ia berharap, pengetahuan yang didapat dari sosialisasi ini tidak berhenti di tempat acara, melainkan dibawa pulang dan disampaikan kembali kepada keluarga serta lingkungan sekitar.

Ancaman Nyata: Narkoba dan Perdagangan Orang

Sosialisasi ini secara khusus menyoroti dua ancaman serius yang kini marak di masyarakat: penyalahgunaan narkoba dan perdagangan orang. Narasumber dari BNNP Sulsel, Ida Putriani Y. Halide, memberikan materi tentang bahaya narkoba yang tidak mengenal status, usia, maupun jenis kelamin. Ia mengingatkan bahwa siapa saja bisa terjerumus, dan dampaknya dapat merusak masa depan generasi muda. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader PKK untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan memberikan edukasi dan menjadi contoh nyata.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, drg. Ita Isdiana Anwar, menyoroti maraknya perdagangan orang yang sering menyasar perempuan dan anak-anak. Menurutnya, peran keluarga sangat krusial dalam upaya pencegahan. Ia menyarankan berbagai strategi, seperti memberikan pendidikan sejak dini, menjalin komunikasi yang terbuka, melakukan pengawasan aktif, menjadi teladan yang baik, dan mengarahkan anak-anak pada kegiatan positif.

Aspek kesehatan dari penyalahgunaan narkoba juga dibahas oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sunarti. Ia memaparkan dampak serius narkoba, yang tidak hanya merusak organ tubuh dan melemahkan daya pikir, tetapi juga menimbulkan gangguan mental yang berujung pada kehancuran masa depan.

Keluarga Kuat, Masyarakat Sehat

Apresiasi tinggi disampaikan kepada TP PKK Kota Makassar yang dinilai mengambil peran strategis dengan menghadirkan kegiatan ini sebagai upaya nyata melindungi keluarga. Sosialisasi ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah inisiatif yang berupaya membangun kesadaran kolektif.

Dengan adanya program Krisan dan Kiat, para kader PKK semakin berperan aktif dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, kuat, dan terlindungi. Pada akhirnya, gerakan ini menjadi bukti bahwa membangun masyarakat yang tangguh harus dimulai dari unit terkecil: keluarga. Melalui kolaborasi dan kesadaran bersama, Makassar diharapkan dapat menjadi kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga aman dari ancaman sosial yang serius.

Leave a Reply