Maverick Vinales Ungkap Perbedaan Pabrikan Jepang dan Eropa dan Penyesalan Tolak Ducati

SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA – Maverick Vinales menyoroti perbedaan mencolok antara pabrikan Jepang dan Eropa selama 14 tahun kariernya di dunia balap motor MotoGP. Pembalap asal Spanyol ini memulai karier grand prix dengan Aprilia dan KTM, serta menjuarai Moto3 pada 2013 sebelum pindah ke pabrikan Jepang Suzuki dan Yamaha.

Dalam keterangannya yang dikutip Juara.net, Vinales mengungkap bahwa pabrikan Jepang menerapkan aturan yang cukup ketat terhadap pembalap sehingga harus berhati-hati tanpa terlalu memaksakan diri. Sebaliknya, pabrikan Eropa memberikan kebebasan lebih besar untuk bereksperimen dalam waktu singkat, walaupun ada risiko pro dan kontra.

“Seperti siang dan malam, bekerja untuk tim Jepang dan Eropa benar-benar berbeda,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tim Eropa kini mulai menunjukkan perbedaan signifikan dalam pendekatan mereka.

Selain itu, Vinales berbagi penyesalan terbesar dalam kariernya, mengaku salah menolak tawaran dari Ducati yang saat itu merupakan pabrikan terbaik di MotoGP. Ia mengaku kehilangan puluhan juta euro dan melewatkan kesempatan besar, sambil melihat dominasi Ducati di musim-musim terakhir.

“Saya sangat dekat dengan Ducati 2019-2020 dan menghormati Davide Tardozzi. Itu keputusan tepat waktu itu, tapi saya tidak memprediksi betapa hebatnya Ducati saat ini,” katanya.

Musim ini, Vinales masih beradaptasi dengan motor baru KTM RC16 di bawah naungan Red Bull KTM Tech3. Namun, musim 2025 menjadi salah satu yang terburuk dalam kariernya, dengan enam seri tanpa finis dan belum meraih podium sejauh 16 seri berjalan. Prestasi terbaiknya adalah finish keempat pada MotoGP Spanyol.

Leave a Reply