Wali Kota Makassar Dorong Urban Farming sebagai Pilar Ketahanan Pangan Nasional

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bertemu Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, membahas pengembangan urban farming sebagai strategi memperkuat ketahanan pangan di Makassar.

pemkot-makassar

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen Kota Makassar untuk menjadi salah satu penopang pangan nasional melalui pengembangan urban farming atau pertanian di lahan sempit perkotaan. Langkah strategis ini ditujukan sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan meskipun Makassar dikenal sebagai kota metropolitan dengan keterbatasan lahan pertanian.

Hal tersebut disampaikan Munafri usai mengikuti Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan Nasional bersama Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Munafri memaparkan pentingnya dukungan teknologi modern untuk memaksimalkan potensi pertanian di lahan sempit perkotaan.

“Makassar tidak punya banyak lahan pertanian, sehingga kami minta Kementerian Pertanian memberikan dukungan untuk pengembangan pertanian lahan sempit di perkotaan,” ujar Munafri. Sebagai tahap awal, Pemkot mendorong pembangunan minimal tiga green house percontohan di sejumlah titik strategis yang akan menjadi pemantik minat masyarakat perkotaan untuk terlibat dalam pertanian modern.

Munafri mengungkapkan potensi besar pengembangan pertanian di lorong-lorong kota yang mencapai sekitar 5.000 lorong. Program ini selaras dengan kebijakan Kementerian Pertanian tentang tanaman pekarangan bergizi yang akan diadopsi Pemkot sebagai upaya membuka lapangan kerja baru sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.

Selain urban farming, Munafri menyoroti keberadaan sekitar 30 persen lahan persawahan yang tersisa di Makassar, yang sebagian besar merupakan daerah irigasi tadah hujan. Ia menekankan perlunya bantuan peralatan dan infrastruktur pertanian untuk memaksimalkan fungsi lahan tersebut dan mencegah konversi menjadi kawasan pembangunan.

Menteri Pertanian RI menyambut positif inisiatif Pemkot Makassar dan berkomitmen memberikan dukungan teknis melalui direktorat jenderal terkait. Pemkot pun segera menyiapkan usulan teknis rinci untuk diajukan ke Kementerian.

Strategi penguatan ketahanan pangan ini akan dijalankan terpadu dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, di mana sampah organik dijadikan pupuk untuk mendukung urban farming. Munafri optimistis Makassar dapat menjadi contoh kota besar yang berinovasi menghadapi keterbatasan lahan dengan kemandirian pangan.

“Kami akan terapkan sistem terintegrasi pengelolaan sampah yang mendukung pertanian lahan sempit. Makassar bisa jadi contoh kota metropolitan yang berdaulat pangan, meski lahan terbatas,” pungkas Munafri.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Kota Makassar, Ketua Tim Ahli Pemkot, dan Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian yang juga menyampaikan kebutuhan alat dan mesin pertanian seperti combine harvester, traktor roda dua dan empat untuk mendukung masyarakat lorong dan kelompok tani kota.

Leave a Reply