Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir sebagai narasumber dalam Workshop Ruang Publik Ramah Anak bertajuk “Upaya Preventif dan Responsif Terhadap Kekerasan Seksual” yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Makassar bersama TP PKK Kota Makassar di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Minggu (26/10/2025).

Dalam sambutannya, Munafri menegaskan bahwa pencegahan kekerasan seksual harus dimulai dari unit terkecil masyarakat, yakni keluarga, yang merupakan benteng pertama dalam mendeteksi dan mencegah kekerasan terhadap anak. Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab pencegahan kekerasan seksual bukan hanya oleh pemerintah atau aparat hukum, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat. Munafri juga menyoroti lemahnya pengawasan lingkungan dan kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak sebagai faktor utama banyaknya kasus kekerasan seksual di Kota Makassar.

Wali kota yang akrab disapa Appi itu menekankan perlunya kewaspadaan orang tua terhadap lingkungan pendidikan dan keagamaan anak, termasuk memastikan keamanan dan kredibilitas pihak yang mendidik, seperti guru ngaji. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa faktor sosial-ekonomi dan rendahnya pendidikan keluarga menjadi akar persoalan yang sering memicu kekerasan seksual, seperti pernikahan dini yang berujung pada kekerasan dalam rumah tangga dan siklus kekerasan antargenerasi. Untuk memutus mata rantai ini, Munafri mengajak memperkuat pendidikan dan ketahanan keluarga.

Pemerintah Kota Makassar harus hadir sebagai benteng kedua setelah keluarga dengan menyediakan regulasi, fasilitas, dan sistem pengaduan yang efektif. Dalam hal ini, Pemkot akan membangun klaster pengaduan di tingkat RT dan RW yang terhubung langsung dengan aparat penegak hukum jika ditemukan indikasi kekerasan. Munafri juga memperkenalkan konsep akupuntur arsitektur, yakni pembangunan ruang terbuka di kawasan padat penduduk agar anak-anak memiliki tempat bermain yang aman dan terkontrol.

Lebih jauh, Munafri mengapresiasi kerja sama Muslimat NU dan TP PKK Kota Makassar yang memiliki peran strategis dalam menyebarkan edukasi tentang perlindungan anak dan nilai-nilai pendidikan keluarga. Ia menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat untuk memperkuat komunikasi dan hubungan emosional dalam keluarga demi membangun generasi yang sehat dan berkarakter.