SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Kota Makassar kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang kesehatan masyarakat. Pemerintah Kota Makassar resmi menerima Sertifikat Eliminasi Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rabu (20/8/2025). Penyerahan dilakukan secara hybrid, di mana Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengikuti prosesi secara virtual dari Balai Kota.
Makassar tercatat sebagai salah satu dari 89 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan berhasil terbebas dari penyakit frambusia. Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Kemenkes juga menyerahkan sertifikat eliminasi kusta untuk 6 daerah dan sertifikat eliminasi filariasis untuk 7 daerah lainnya.
Apresiasi dari Kemenkes RI
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja panjang pemerintah daerah bersama berbagai pemangku kepentingan. Eliminasi tidak bisa dicapai dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan konsistensi program dan partisipasi masyarakat.
“Ini adalah perjalanan panjang yang tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari. Untuk masuk kategori eliminasi, harus dipastikan tidak ada penderita selama tiga tahun pada orang dewasa, dan lima tahun pada anak-anak. Karena itu, capaian ini saya apresiasi sebagai bukti kerja keras dan perencanaan yang matang di tingkat daerah,” ujar Prof. Dante.
Menurutnya, capaian eliminasi penyakit menular seperti frambusia, kusta, dan filariasis merupakan bagian penting dalam agenda pembangunan kesehatan nasional. Pemerintah pusat berharap daerah yang telah meraih eliminasi dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
Penjelasan Dinas Kesehatan Makassar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah, menjelaskan frambusia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menimbulkan gejala khas pada kulit, terutama menyerang anak-anak, dan biasanya menular akibat lingkungan yang kurang bersih serta pola hidup yang tidak sehat.
“Kota Makassar bisa meraih sertifikat ini setelah melalui serangkaian penilaian selama dua tahun. Semua puskesmas di Makassar rutin melaporkan kasus frambusia, termasuk melakukan pemeriksaan kesehatan di sekolah-sekolah, terutama di kawasan padat penduduk yang rawan penyebaran penyakit,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keterlibatan lintas program dan lintas sektor menjadi faktor penting keberhasilan Makassar. Dari hasil evaluasi selama periode penilaian, tidak ditemukan kasus frambusia. Dengan demikian, Makassar dinyatakan memenuhi syarat eliminasi dan berhak menyandang predikat Bebas Frambusia.
Apresiasi Wali Kota Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan, tenaga medis, hingga masyarakat yang ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Capaian ini adalah hasil kerja kolektif. Tenaga kesehatan kita bekerja luar biasa, didukung masyarakat yang disiplin dalam menjaga kesehatan. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa kerja sama pemerintah dan warga membuahkan hasil nyata,” kata Munafri.
Ia menekankan, penghargaan ini bukanlah garis akhir, melainkan dorongan untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Menurutnya, Pemkot Makassar akan menjadikan capaian ini sebagai momentum memperluas eliminasi berbagai penyakit menular lainnya.
“Ke depan, kita tidak boleh puas. Justru capaian ini menjadi semangat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pelayanan kesehatan, agar tidak hanya bebas frambusia, tetapi juga mampu menekan penyakit menular lain yang masih menjadi ancaman,” tegasnya.
Momentum Penting Bagi Kesehatan Makassar
Penghargaan dari Kemenkes ini menambah daftar prestasi Makassar dalam sektor kesehatan masyarakat. Eliminasi frambusia bukan hanya sekadar sertifikat, melainkan pengakuan nasional bahwa upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan dan perilaku sehat berhasil dijalankan dengan baik.
Lebih jauh, capaian ini juga memperlihatkan peran aktif puskesmas dan sekolah dalam mendeteksi dini gejala penyakit di kalangan anak-anak. Dengan sistem pelaporan rutin dan pemantauan lapangan, Makassar mampu memastikan tidak adanya kasus baru dalam periode yang dipersyaratkan.
Selain menjadi kebanggaan, penghargaan ini sekaligus menjadi tanggung jawab baru. Pemkot Makassar bersama Dinas Kesehatan berkomitmen menjaga konsistensi program agar status bebas frambusia tetap terjaga.
Hadirnya Dukungan Internasional
Kegiatan penyerahan sertifikat eliminasi turut dihadiri pejabat tinggi Kementerian Kesehatan RI, serta perwakilan World Health Organization (WHO) di Indonesia. Kehadiran lembaga internasional tersebut menegaskan bahwa eliminasi penyakit menular merupakan agenda global yang selaras dengan target pembangunan kesehatan berkelanjutan.
Dengan capaian ini, Kota Makassar diharapkan menjadi model penerapan program kesehatan berbasis eliminasi penyakit di Indonesia. Pemerintah pusat menargetkan lebih banyak daerah menyusul jejak Makassar sehingga Indonesia mampu mencapai target eliminasi penyakit menular secara nasional.
Leave a Reply