Cacingan Tak Hanya Ancam Anak, Dewasa Juga Perlu Waspada

Cacingan Tak Hanya Ancam Anak, Dewasa Juga Perlu Waspada

Mencuci tangan sesaat setelah bekerja yang bersentuhan dengan tanah, karena perjalanan cacing ke tubuh bisa berawal dari sana. ANTARA/Sizuka

SATUKLIKMEDIA.COM, JAKARTA – Selama ini penyakit cacingan sering dianggap identik dengan anak-anak. Namun, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengingatkan bahwa infeksi cacing juga bisa dialami orang dewasa, terutama mereka yang sering bersentuhan langsung dengan tanah dalam aktivitas sehari-hari.

“Cacingan bisa terjadi pada orang dewasa. Perjalanannya sama saja dengan anak-anak,” ujar Ari, Senin (25/8/2025).

Penularan Lewat Tangan dan Kaki

Menurut Ari, cacing gelang dapat masuk ke tubuh melalui jari tangan yang terkontaminasi telur cacing saat makan, sedangkan cacing tambang bisa menembus kulit kaki melalui pembuluh darah setelah bekerja atau berkegiatan di tanah tanpa alas kaki.

Kondisi ini sering kali tidak disadari. Padahal, larva cacing yang berhasil masuk ke tubuh dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kembung, begah, hingga penyumbatan pada usus halus.

“Kalau sudah menyumbat usus, pasien akan merasa sangat tidak nyaman,” jelasnya.

Bisa Menyebar ke Organ Vital

Tak hanya berhenti di saluran pencernaan, Ari mengingatkan bahwa cacing juga dapat bermigrasi ke organ vital lain. Larva yang terbawa aliran darah bisa menuju paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan. Dalam kasus tertentu, cacing bahkan ditemukan masuk ke saluran empedu hingga menimbulkan sumbatan serius.

“Pernah juga ditemukan kasus penyumbatan pada saluran empedu akibat cacing yang naik ke sana,” ungkap Ari.

Jika dibiarkan, infeksi cacing dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, termasuk muntah berisi cacing atau buang air besar disertai cacing. Pada kondisi yang parah, gangguan ini berpotensi menyebabkan kematian.

Pencegahan dengan Kebersihan Diri

Untuk mencegah risiko cacingan, Ari menekankan pentingnya perilaku hidup bersih. Mencuci tangan dan kaki setelah bekerja di tanah adalah langkah sederhana namun sangat efektif. Begitu pula dengan penggunaan pakaian pelindung, sarung tangan, dan alas kaki saat beraktivitas di area yang rawan paparan telur cacing.

Ia juga mengingatkan agar orang tua menjaga kebersihan anak-anak setelah bermain tanah, karena telur cacing mudah menempel di tangan dan bisa masuk ke tubuh ketika anak tidak sengaja menelannya.

“Jangan anggap remeh. Cuci tangan sesudah bekerja atau sesudah anak-anak bermain di tanah sangat penting untuk mencegah penularan,” katanya menegaskan.

Obat Cacing Tetap Diperlukan

Bagi orang yang sudah memiliki riwayat cacingan, Ari menyarankan agar segera mengonsumsi obat cacing. Obat ini berfungsi membunuh cacing yang masih bertahan dalam tubuh sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

“Kalau memang sudah ada infestasi cacing, maka obat cacing harus dikonsumsi agar cacing bisa mati,” ujarnya.

Menurutnya, tidak ada masalah jika obat cacing dikonsumsi secara rutin setiap enam bulan sekali sebagai langkah pencegahan. Alternatif lain, seseorang dapat menjalani pemeriksaan feses dalam rangkaian medical check up tahunan untuk memastikan ada tidaknya telur cacing.

“Kalau ditemukan telur cacing dalam feses, maka segera dilakukan pengobatan,” tambahnya.

Penyakit Lama yang Masih Mengintai

Ari menegaskan, meskipun penyakit cacingan sering dikaitkan dengan minimnya kebersihan lingkungan pada masa lalu, kenyataannya hingga kini kasus tersebut masih dijumpai, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Faktor aktivitas di luar ruangan yang bersentuhan langsung dengan tanah menjadi pintu masuk utama.

“Jangan berpikir cacingan hanya dialami anak-anak di desa. Orang dewasa yang bekerja dengan tanah, bahkan di kota besar, bisa terkena,” kata Ari.

Pentingnya Kesadaran Publik

Kasus cacingan di usia dewasa kerap terabaikan karena gejalanya dianggap sepele, seperti perut kembung atau gangguan pencernaan ringan. Padahal, jika diabaikan, infeksi ini dapat merusak organ penting. Ari berharap kesadaran masyarakat terhadap kebersihan diri meningkat, termasuk kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan, memakai alas kaki, dan menjaga kebersihan kuku.

“Intinya, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan kebersihan diri yang baik, risiko cacingan bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya

Leave a Reply