Bupati Takalar Hentikan Sementara Operasional RS Galesong Demi Efisiensi Anggaran

Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye mengambil langkah berani dengan menghentikan sementara operasional RS Galesong. Keputusan ini diambil setelah rumah sakit yang dibangun dengan dana Rp150 miliar tersebut mencatat biaya operasional mencapai Rp500 juta per bulan, sementara jumlah pasien yang datang hanya satu orang per bulan, sehingga dinilai tidak efisien dan membebani APBD daerah.

SATUKLIKMEDIA.COM, TAKALAR – Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasional Rumah Sakit (RS) Galesong. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menunjukkan biaya operasional yang sangat besar, mencapai Rp500 juta per bulan, sedangkan jumlah kunjungan pasien sangat minim, hanya sekitar satu orang per hari.

RS Galesong yang mulai dibangun pada 2021 dengan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp150 miliar, dan kembali mendapatkan tambahan anggaran Rp10 miliar pada masa Pj Bupati 2023-2025 untuk melengkapi fasilitas dan interior, belum dapat beroperasi penuh karena proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan belum rampung.

Bupati Daeng Manye menjelaskan, “Daripada APBD terus tersedot untuk biaya operasional yang tidak seimbang dengan pelayanan, lebih baik dihentikan dulu. Kami ingin memastikan setiap rupiah uang rakyat dipakai tepat sasaran.”

Keputusan penghentian operasional ini mendapat beragam respon dari masyarakat; sebagian mendukung sebagai langkah efisiensi, sementara sebagian lain menyayangkan gedung megah yang belum bisa dimanfaatkan. Pemerintah daerah menyampaikan komitmen untuk mencari solusi agar RS Galesong dapat digunakan optimal tanpa membebani APBD, khususnya dengan mempercepat kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Prinsipnya, kesehatan masyarakat tetap prioritas. Kami sedang membangun komunikasi lebih intens dengan BPJS Kesehatan supaya rumah sakit ini benar-benar bisa melayani warga,” tutup Daeng Manye.

Leave a Reply