Makassar-Jepang Kolaborasi Wujudkan “Smart Island”, Pabrik Es Pertama di Pulau Barang Lompo Jadi Tumpuan Ekonomi Nelayan

Makassar-Jepang Kolaborasi Wujudkan "Smart Island", Pabrik Es Pertama di Pulau Barang Lompo Jadi Tumpuan Ekonomi Nelayan

Pemerintah Kota Makassar bersama perusahaan asal Jepang, PT Oriental Consultants Indonesia (PT OCI) dan Oriental Consultant’s Global Co., Ltd (OCG), berkolaborasi dalam mewujudkan transformasi wilayah kepulauan melalui program Smart Island Pilot Project (SIPP).

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar dan perusahaan asal Jepang, PT Oriental Consultants Indonesia (PT OCI) dan Oriental Consultant’s Global Co., Ltd (OCG), resmi memulai kolaborasi strategis dalam program Smart Island Pilot Project (SIPP). Proyek percontohan ini bertujuan mengubah Pulau Barang Lompo di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang menjadi sebuah pulau cerdas yang terintegrasi. Salah satu inisiatif utamanya adalah pembangunan pabrik es pertama di wilayah kepulauan, sebuah langkah yang diharapkan dapat secara fundamental mentransformasi ekonomi masyarakat nelayan.

Proyek ini dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Sabtu, 13 September 2025. Inisiatif ini menandai babak baru dalam upaya Pemkot Makassar untuk mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan, memadukan teknologi modern dengan kebutuhan mendesak masyarakat pesisir.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menilai kehadiran pabrik es ini akan memberikan efek berganda yang luar biasa bagi aktivitas ekonomi di pulau. “Hadirnya pabrik es akan memberikan dampak ekonomi yang baik, terutama bagi masyarakat di pulau,” ujar Munafri saat bertemu perwakilan PT OCI dan OCG di Kantor Balai Kota.

Munafri menjelaskan, manfaat pabrik es bukan hanya sekadar menyediakan balok-balok es, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih hidup. Dengan adanya fasilitas ini, banyak nelayan dari pulau-pulau sekitarnya akan datang untuk membeli es. Sambil menunggu, mereka bisa berbelanja makanan, minuman, atau kebutuhan lain dari pedagang lokal. “Dengan begitu, ekonomi di sana bisa lebih tumbuh,” ungkapnya. Selain pabrik es, Pemkot Makassar juga merencanakan perbaikan dermaga di Pulau Barang Lompo untuk menunjang mobilitas nelayan dan kelancaran distribusi. “Berharap fasilitas dermaga yang lebih memadai akan menjadikan pulau tersebut sebagai pusat singgah nelayan untuk membeli es menunjang hasil melaut,” tutup Munafri.

Teknologi Canggih untuk Kualitas Terbaik

Dari sisi investor, perwakilan Oriental Consultant Global, Michino, memaparkan detail teknis yang menjanjikan. Pabrik es ini akan menggunakan teknologi modern dengan bahan baku air sumur yang ditampung dan diolah secara higienis. Mesin yang digunakan memiliki kapasitas produksi yang impresif: mampu menghasilkan hingga 100 ton es dalam satu hari atau 200 ton dalam dua hari, dengan waktu proses sekitar 7 hingga 8 jam.

Michino juga menjamin kualitas es yang dihasilkan. “Kami sudah melakukan uji coba, hasil es berwarna putih susu dengan tingkat kekerasan tinggi, mampu bertahan dalam box es lebih dari dua hari. Bahkan sudah dicoba oleh nelayan, warga, dan pihak kelurahan, dan hasilnya cukup baik,” jelasnya. Setiap balok es memiliki berat 25 kilogram, ukuran yang ideal untuk kebutuhan nelayan.

Untuk tahap awal, sebagai bagian dari proyek percontohan, es ini akan diberikan secara gratis kepada nelayan. Langkah ini diambil untuk memastikan nelayan dapat merasakan manfaat langsung tanpa beban biaya. Ke depan, OCG akan mengembangkan model bisnis berkelanjutan, yang mungkin melibatkan kerja sama dengan pihak terkait sebagai mitra distribusi. “Bagi kami, ini juga menjadi kesempatan belajar mengenai instalasi, pembangunan, hingga penyusunan skema bisnis yang lebih matang,” tambah Michino.

Investasi Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Bersama

Proyek di Pulau Barang Lompo ini bukan hanya sekadar bisnis bagi OCG, tetapi juga merupakan langkah awal untuk menjajaki tantangan bisnis di wilayah kepulauan Indonesia. Michino menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah menghadirkan solusi yang benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat, sambil mendapatkan pengalaman berharga untuk menciptakan model bisnis yang lebih canggih di masa depan.

Kehadiran pabrik es ini menjawab salah satu masalah terbesar yang dihadapi nelayan tradisional: menjaga kesegaran ikan. Tanpa es yang memadai, hasil tangkapan cepat membusuk, menurunkan harga jual dan berpotensi menyebabkan kerugian. Dengan adanya pasokan es yang stabil dan berkualitas, nelayan kini bisa melaut lebih lama, menjaga kualitas tangkapan mereka, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Ini secara langsung akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga nelayan.

Sinergi antara Pemkot Makassar dan investor Jepang ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai melalui kolaborasi. Dengan mengombinasikan kebijakan pemerintah, investasi swasta, dan teknologi yang tepat guna, program Smart Island berpotensi menjadi model yang sukses untuk diterapkan di wilayah kepulauan lain di Indonesia, mengantarkan masyarakat pesisir menuju masa depan yang lebih cerah.

Leave a Reply