SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Upaya Lembaga Citra Muda (LCM) Rajawali dalam menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap sejarah dan budaya lokal mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Kota Makassar. Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, secara langsung menerima audiensi dari pimpinan dan kru LCM Rajawali terkait rencana pelaksanaan Rajawali Outing Class (ROC) Tahun 2025–2026. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Wakil Wali Kota pada Jumat, 12 September 2025, menjadi sinyal kuat dukungan Pemkot terhadap inisiatif edukatif yang inovatif.
Program ROC dirancang sebagai sarana pembelajaran di luar kelas bagi siswa-siswi SD dan SMP di Kota Makassar. Tujuannya adalah mengajak para pelajar untuk mengenal dan mendalami kekayaan sejarah serta budaya di tiga wilayah yang saling berdekatan, yaitu Makassar, Gowa, dan Maros. Inisiatif ini menawarkan pendekatan yang berbeda dari metode pembelajaran tradisional, di mana sejarah tidak lagi hanya sebatas teks di buku pelajaran, tetapi menjadi pengalaman nyata dan interaktif.
Pimpinan LCM Rajawali, Yusuf Sanjaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada edukasi, tetapi juga rekreasi. Ia berharap program ini dapat bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan mendapat dukungan penuh dari Pemkot Makassar agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal. Ide ini lahir dari keprihatinan akan minimnya minat generasi muda terhadap sejarah lokal, padahal wilayah mereka menyimpan begitu banyak cerita dan peninggalan yang patut untuk dipelajari.
Menanggapi gagasan tersebut, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham menyampaikan apresiasi yang tinggi. Ia melihat inisiatif ini sebagai jembatan yang efektif untuk menghubungkan generasi muda dengan akar budaya dan identitas mereka. “Kami menyambut baik inisiatif ini. Saya menyarankan agar terlebih dahulu dilakukan pemetaan dan pengumpulan data terkait lokasi bersejarah yang akan menjadi tujuan outing class,” ujar Aliyah. Saran ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan dukungan verbal, tetapi juga menawarkan langkah-langkah konkret untuk memastikan program memiliki basis data yang kuat dan terencana.
Setelah pemetaan awal, Aliyah berjanji akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan dinas-dinas terkait agar kegiatan ini dapat berjalan maksimal. Kehadiran sejumlah pejabat penting dalam audiensi, seperti Sekretaris Badan Kesbangpol Haeruddin, Kabid SMP Syarifuddin, Kabid Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Zulkifli Salam, dan Kabid Cagar Budaya Haryanti Ramli, menguatkan komitmen multisektor dari Pemkot. Ini menunjukkan bahwa program ROC dilihat sebagai agenda bersama yang melibatkan pendidikan, pariwisata, dan pelestarian budaya.
Pentingnya Pembelajaran Non-Formal Berbasis Sejarah
Program seperti Rajawali Outing Class memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan identitas pelajar. Dengan mengunjungi langsung situs-situs bersejarah seperti benteng-benteng kuno di Makassar, makam raja-raja Gowa, atau kawasan cagar budaya di Maros, siswa dapat merasakan koneksi emosional yang lebih dalam dengan masa lalu. Pengalaman langsung ini jauh lebih berkesan dan efektif dibandingkan sekadar membaca teori di kelas.
Selain itu, program ini juga dapat menjadi katalisator bagi perkembangan pariwisata berbasis pendidikan. Dengan menjadikannya sebagai agenda rutin, sekolah-sekolah di Makassar dan sekitarnya bisa memiliki pilihan yang menarik untuk kegiatan di luar sekolah. Hal ini tidak hanya menguntungkan pelajar, tetapi juga membantu mempromosikan destinasi-destinasi bersejarah yang ada.
Pada akhirnya, pertemuan ini menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar memiliki pendekatan terbuka dalam mendukung inisiatif dari masyarakat, terutama yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Sinergi antara pemerintah dan organisasi pemuda seperti LCM Rajawali menunjukkan model kemitraan yang produktif, di mana gagasan-gagasan kreatif dari kaum muda mendapat ruang dan dukungan untuk diimplementasikan. Dengan demikian, diharapkan kecintaan pada sejarah dan budaya lokal dapat tumbuh kuat di kalangan generasi penerus, menjadikan mereka pribadi yang cerdas, bangga akan identitas, dan sadar akan akar budayanya.
Leave a Reply