SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah berani untuk memperluas sektor pariwisatanya, dengan mengincar posisi sebagai destinasi utama wisata kesehatan (health tourism) di kawasan timur Indonesia. Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, secara resmi membuka acara IndAAC Sulawesi 2025 Symposium Workshop & Health Tourism, yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia (PERDAWERI) Sulawesi di Hotel Rinra Makassar, Jumat, 19 September 2025.
Dalam kesempatan ini, Aliyah menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemkot Makassar terhadap simposium tersebut. Ia menegaskan bahwa Makassar memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai pusat health tourism, mengingat kota ini tidak hanya kaya akan potensi pariwisata, tetapi juga memiliki sumber daya medis dan layanan kesehatan yang terus berkembang.
“Kesehatan, kecantikan, dan gaya hidup sehat kini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern. Simposium ini menjadi langkah penting untuk menghadirkan inovasi, kolaborasi lintas sektor, serta membuka peluang menjadikan Makassar sebagai destinasi wisata kesehatan unggulan,” ujar Aliyah.
Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Kunci Sukses
Simposium yang berlangsung selama dua hari, 19-20 September 2025, ini mengusung tema yang sangat relevan dengan visi tersebut: “Current Strategies and Trends in Anti-Aging, Aesthetic, Wellness, and Regenerative Field, and Cross-Sector Collaboration in Health Tourism to Promote a Healthy Lifestyle.”
Aliyah Mustika Ilham menekankan pentingnya peran kolaborasi antara dunia medis, akademisi, pemerintah, dan sektor pariwisata dalam menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Menurutnya, untuk mewujudkan Makassar sebagai pusat wisata kesehatan, sinergi yang kuat dari semua pihak sangat dibutuhkan. Para dokter dan praktisi medis harus berinovasi dalam layanan. Akademisi dapat menyediakan penelitian dan pengembangan. Pemerintah berperan sebagai fasilitator kebijakan dan promosi. Sementara sektor pariwisata harus siap menyediakan fasilitas dan layanan yang berkualitas tinggi untuk menyambut wisatawan.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Wali Kota didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, menunjukkan bahwa visi ini menyentuh berbagai aspek pembangunan kota. Acara ini sendiri dihadiri oleh para dokter, pakar estetika, praktisi wellness, akademisi, dan pelaku industri pariwisata dari berbagai daerah.
Masa Depan Kota Sehat dan Modern
Dengan adanya simposium ini, diharapkan lahir gagasan dan strategi baru dalam bidang anti-aging, wellness, dan regeneratif yang sejalan dengan visi Makassar menuju kota sehat dan modern. Wisata kesehatan bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga mencakup layanan preventif dan promotif seperti klinik kecantikan, pusat kebugaran, spa, dan program detoks. Kehadiran fasilitas medis dan layanan berkualitas tinggi ini akan menjadi nilai tambah bagi Makassar yang sudah dikenal dengan keindahan alam dan kulinernya.
Pada akhirnya, simposium ini bukan hanya sekadar forum diskusi ilmiah, tetapi sebuah langkah nyata untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ekonomi baru. Melalui inisiatif ini, Makassar berharap dapat menarik wisatawan dengan daya beli tinggi yang mencari pengalaman unik, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya dengan menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik. Dengan dukungan kuat dari pemerintah, kolaborasi yang solid, dan inovasi yang berkelanjutan, Makassar berpeluang besar untuk menjadi pemimpin dalam industri wisata kesehatan di kawasan timur Indonesia.
Leave a Reply