Bupati Bantaeng Ajak Masyarakat Jadikan Maulid Momentum Mengenang Perjuangan Rasulullah SAW

Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin, mengajak masyarakat menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum mengenang perjuangan Rasulullah dan memperkuat iman dengan memperbanyak selawat serta mengikuti gerakan Maghrib Mengaji.

Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum mengenang kembali sejarah dan perjuangan Rasulullah SAW. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam peringatan Maulid yang digelar Pemkab Bantaeng di Masjid Agung Syekh Abdul Gani, (21/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mendorong masyarakat untuk memperbanyak selawat kepada Rasulullah SAW, karena rasa cinta kepada Nabi diyakini dapat memperkuat konsistensi dalam menjalankan sunnah dan ajarannya. Selain itu, ia mengajak masyarakat mengikuti gerakan Maghrib Mengaji, yakni membaca dan mempelajari Al-Qur’an selepas Salat Maghrib hingga menjelang Salat Isya, sebagai upaya membudayakan kembali tradisi mengaji khususnya di kalangan anak-anak.

Ketua Umum Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng, Prof. Nurdin Abdullah, menekankan bahwa peringatan Maulid tidak boleh hanya dijadikan acara seremonial, tapi yang terpenting adalah menjadikan maulid sebagai momentum meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah Maulid dibawakan oleh Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar, Prof. Kamaluddin Abunawas, yang mengingatkan pentingnya salat berjamaah dan peran Nabi Muhammad SAW sebagai sosok reformis dan pembawa perubahan sosial yang besar.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bantaeng H. Sahabuddin, unsur Forkopimda, Kepala Kemenag Bantaeng H. Muhammad Ahmad Djailani, para Kepala OPD lingkup Pemkab Bantaeng, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.

Peringatan Maulid tahun ini mengangkat tema “Meneladani Rasul Muhammad SAW dengan Membina Akhlak Generasi, Menjaga Harmoni Sosial dan Alam untuk Bantaeng Bangkit, Maju, dan Religius,” menjadi momentum memperkuat keimanan dan komitmen pembangunan daerah yang religius.

Leave a Reply