SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Tawuran antar kelompok warga di wilayah utara Kota Makassar, khususnya Kecamatan Tallo, kembali pecah setelah beberapa hari terakhir. Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyebut bentrokan massal yang terjadi bukanlah insiden spontan, melainkan telah direncanakan dan diduga ada aktor intelektual yang membiayai dan mengorganisir bentrokan tersebut.
“Kami sudah memetakan siapa saja aktor intelektualnya karena ini tidak mungkin terjadi tanpa ada yang membiayai,” kata Arya Perdana, Selasa (23/9).
Dalam bentrokan tersebut, sedikitnya empat orang mengalami luka-luka parah akibat terkena panah busur di bagian betis, punggung, leher, hingga mata. Konflik yang sudah berlangsung sejak 1989 itu melibatkan kelompok warga dari beberapa daerah seperti Layang, Lorong 148, Lembo, dan Kandea Bunga Ejayya.
Polisi juga menemukan penggunaan petasan berdaya ledak tinggi yang harganya jutaan rupiah yang dipakai massa untuk saling serang, menguatkan dugaan adanya pembiayaan oleh pihak tertentu yang ingin memperkeruh situasi keamanan.
Kapolrestabes terus berupaya melakukan pengamanan bahkan menggelar safari subuh dan Ngopi Kamtibmas sebagai langkah persuasif meredam konflik, namun bentrokan acak masih terjadi terutama ketika warga melihat kesempatan tanpa pengawasan polisi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan melaporkan informasi terkait orang-orang yang diketahui menjadi aktor di balik tawuran guna mengakhiri konflik berkepanjangan yang sudah menimbulkan korban dan kerusakan harta benda.
Leave a Reply