SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Industri perhotelan Kota Makassar mencatatkan tonggak sejarah baru dengan dimulainya pembangunan Hotel Grand Mercure, hotel bintang lima pertama yang hadir di Sulawesi Selatan dengan standar internasional. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi memimpin peletakan batu pertama (groundbreaking) hotel yang berlokasi strategis di Jl. Metro Tanjung Bunga, kawasan premium Tanjung Bunga, pada Jumat, 26 September 2025.
Kehadiran Grand Mercure, yang merupakan bagian dari jaringan global Accor Group, diyakini akan menjadi ikon baru pariwisata dan bisnis, sekaligus menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur event berskala besar di Kota Daeng.
Wali Kota Munafri menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas dimulainya proyek ambisius ini. “Dengan hadirnya Hotel Grand Mercure bintang lima yang akan menjadi satu-satunya hotel bintang lima di Makassar, ini tentu memberikan angin segar dalam berbagai hal, khususnya bagi perkembangan kota,” ujar Munafri.
Jaminan Iklim Investasi Bebas Calo dan Oknum
Dalam sambutannya, Munafri secara tegas menekankan komitmen Pemkot Makassar untuk menciptakan iklim investasi yang bersih, kondusif, dan bebas dari praktik KKN. Ia mengungkapkan, sebelum pembangunan dimulai, ia telah mengundang pihak pengembang untuk memaparkan rancangan proyek, dan dalam pertemuan itu Munafri memberikan jaminan penuh atas kelancaran proses perizinan.
“Saya sampaikan kalau dalam proses perizinan ada pegawai yang meminta uang dan sebagainya, tolong langsung sampaikan ke saya,” tegasnya.
Munafri menyampaikan bahwa Pemkot tidak ingin iklim investasi ternodai oleh ulah oknum tidak bertanggung jawab. “Kami tidak mau iklim investasi ini ternodai hanya gara-gara oknum satu dua orang yang tidak memberikan dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan fungsi sebagai pelayan masyarakat,” katanya. Pesan ini ditujukan untuk meyakinkan investor bahwa Makassar sangat terbuka dan proses perizinan akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Infrastruktur Event Skala Internasional
Rencana pembangunan Grand Mercure terbilang ambisius dan berorientasi pada infrastruktur event berskala besar. Hotel ini akan memiliki:
- Ballroom Terbesar: Dengan luas lebih dari 4.000 meter persegi, ballroom ini diproyeksikan menjadi salah satu yang terbesar di Makassar, siap menampung konferensi bisnis, pameran, hingga perhelatan pernikahan megah.
- Kapasitas Kamar: Dilengkapi 350 kamar modern yang dapat diperluas hingga 500 kamar.
- Konsep Berkelanjutan: Dirancang ramah lingkungan dengan konsep ecotourism dan sustainability.
Munafri berharap, kehadiran fasilitas berstandar internasional ini akan mendorong event-event internasional kembali digelar di Makassar. “Tentu, kehadiran event berskala besar akan memberikan efek domino yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Dampak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Kehadiran Grand Mercure juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi penyerapan tenaga kerja lokal. Proyek ini menargetkan operasional pada 2027, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja mencapai 400 karyawan tetap dari warga Makassar, ditambah ratusan pekerja harian.
Wali Kota berharap, proyek pembangunan Grand Mercure dapat selesai tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal. Ia mengajak seluruh pihak untuk mematuhi aturan yang berlaku, agar proses ini berjalan lancar. “Semakin banyak investasi, insya Allah akan semakin membangkitkan geliat ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Dengan berdirinya Hotel Grand Mercure, Makassar diharapkan semakin siap menjadi pusat kegiatan bisnis, pariwisata, dan event internasional, sekaligus memperkuat posisinya sebagai kota metropolitan terkemuka di kawasan timur Indonesia. Munafri menegaskan bahwa Grand Mercure akan menjadi simbol kebanggaan baru yang memperkaya ragam akomodasi premium, membawa semangat kearifan lokal berpadu dengan keunggulan layanan perhotelan global.
Leave a Reply