Berikan Kesempatan Setara, Wali Kota Munafri Ajak Difabel Jadi Bagian Penting Pembangunan Kota Inklusif

Berikan Kesempatan Setara, Wali Kota Munafri Ajak Difabel Jadi Bagian Penting Pembangunan Kota Inklusif

momentum Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBI) 2025 yang digelar DPD Gerkatin Provinsi Sulawesi Selatan di Gedung Pusat Bahasa Isyarat Indonesia Sulawesi Selatan, Jl. AP Pettarani, Minggu (28/9/2025)

pemkot-makassar

SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menghadirkan kesempatan yang setara dan inklusif bagi seluruh penyandang disabilitas. Ia menyatakan bahwa kelompok difabel harus menjadi bagian penting dan aktif dalam proses pembangunan, bukan sekadar objek penerima bantuan.

Pesan kuat tentang kesetaraan dan inklusi ini disampaikan Munafri dalam momentum Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBI) 2025 yang digelar oleh DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Sulawesi Selatan di Gedung Pusat Bahasa Isyarat Indonesia, Minggu, 28 September 2025.

Munafri mengapresiasi kegiatan HBI ini, menyebut keberagaman bahasa—baik lisan maupun isyarat—sebagai kekayaan yang harus dihargai. Ia menegaskan bahwa bahasa isyarat bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol kesetaraan dan inklusi.

“Pemerintah Kota Makassar berkomitmen mendukung kegiatan seperti ini, membuka ruang akses komunikasi dan hak pekerja yang setara bagi seluruh warganya,” ujarnya.

Inklusi Pembangunan dan Jaminan Hak Pekerja

Wali Kota Munafri menekankan bahwa peringatan HBI bukan sekadar perayaan simbolis, tetapi pengingat bahwa pembangunan kota harus merangkul seluruh lapisan masyarakat. Ia ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas rungu wicara memiliki akses komunikasi dan kesempatan yang sama.

“Peringatan ini memberikan gambaran jelas bahwa kita, khususnya pemerintah dan masyarakat Makassar, harus tumbuh bersama dalam inklusi pembangunan kota,” jelasnya. Ia menambahkan, Pemkot telah dan akan terus menjalankan berbagai program untuk memastikan kelompok difabel dapat berperan aktif.

Langkah-langkah konkret yang dilakukan Pemkot Makassar meliputi:

  1. Peluang Kerja di Lingkup Pemkot: Membuka akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas di lingkungan Pemerintah Kota.
  2. Pelatihan Keterampilan: Menghadirkan pelatihan keterampilan yang relevan untuk menyalurkan bakat dan minat mereka, sehingga dapat terserap di perusahaan-perusahaan lokal.
  3. Dukungan UMKM: Mendorong pelaku UMKM binaan dari komunitas disabilitas untuk tampil dalam berbagai agenda resmi pemerintah, seperti perayaan ulang tahun kota dan kegiatan besar lainnya.

“Kami memberikan pelatihan untuk menyalurkan bakat dan minat teman difabel, sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan bekerja dan mandiri,” tambah Munafri.

Persamaan Hak dan Sinergi Lintas Komunitas

Munafri menutup sambutannya dengan menekankan kewajiban bersama untuk saling membantu, mendukung, dan memperhatikan kelompok berkebutuhan khusus. Ia berharap kehadiran Pemkot dapat membangun sinergi dan kolaborasi sehingga kelompok difabel mendapatkan tempat yang layak dan menjadi mitra pemerintah dalam membangun kota.

“Kami berharap kehadiran Pemkot bisa membangun sinergi dan kolaborasi sehingga kelompok berkebutuhan khusus mendapat tempat dan menjadi sahabat pemerintah dalam membangun kota,” tutupnya. Pesan Munafri pada Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025 ini menjadi penegasan bahwa Makassar bertekad menjadi kota yang benar-benar inklusif, di mana setiap warga, terlepas dari segala keterbatasan, memiliki hak dan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dan berkontribusi penuh dalam mewujudkan visi kota yang maju dan berdaya sain

Leave a Reply