SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga ketahanan sosial masyarakat dari ancaman paham radikal dan intoleransi, terutama di kalangan generasi muda. Langkah terbaru diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri untuk memperkuat edukasi masyarakat tentang bahaya radikalisme di ruang digital.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima langsung audiensi jajaran Densus 88 yang dipimpin Kasatgaswil Sulsel, Agung NM, di Balai Kota Makassar. Pertemuan ini membahas sinergi dalam pembinaan narapidana dan eks-narapidana terorisme (Napiter dan Eks Napiter) serta penguatan langkah pencegahan dini, literasi digital, dan pembinaan sosial di tingkat akar rumput.
Kasatgaswil Densus 88 Sulsel, Agung NM, menjelaskan bahwa fokus utama kini adalah pencegahan dengan melakukan sosialisasi, ceramah di sekolah dan dinas, serta pembinaan eks-napiter, yang saat ini sebanyak 135 orang di Sulawesi Selatan, dengan 90 persen berdomisili di Makassar. Eks-napiter tersebut dibina melalui Yayasan Rumah Moderasi Makassar yang mendukung rehabilitasi sosial dan ekonomi agar mereka dapat kembali produktif dan tidak terjerumus ke paham radikal.
Pemkot Makassar melalui Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan, pendekatan yang dilakukan bukan hanya dari sisi penegakan hukum, tetapi juga kemanusiaan dan sosial. Pemerintah kota siap berkolaborasi untuk membina dan memberdayakan eks-napiter agar dapat hidup produktif dan membawa kontribusi positif.
Selain itu, Kepala Badan Kesbangpol Makassar, Fatur Rahim, menyatakan pentingnya keterlibatan lintas dinas dan seluruh elemen masyarakat dalam memperkuat pengawasan serta edukasi terhadap penyebaran paham ekstrem yang kini marak melalui media sosial, konten daring, dan permainan digital. Pemerintah kota dan Densus 88 secara aktif membangun pola komunikasi dengan lurah, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk deteksi dini radikalisme di tingkat komunitas.
Kolaborasi ini juga mengajak aparatur sipil negara untuk berperan aktif dalam edukasi pencegahan radikalisme melalui ceramah dan sosialisasi. Hingga kini belum ditemukan indikasi ASN di Makassar yang terpapar radikal, namun kemampuan deteksi terus diasah agar tidak lengah.
Sinergi antara Pemkot Makassar dan Densus 88 menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas sosial, memperkuat literasi digital dan membangun generasi muda yang moderat, kreatif, serta berdaya saing positif di era digital yang penuh tantangan ini.
Leave a Reply