SATUKLIKMEDIA.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam menghadapi krisis iklim global dengan meluncurkan fase baru kerja sama internasional. Kali ini, kolaborasi strategis dilakukan bersama Pemerintah Kota Yokohama, Jepang, dalam rangka mewujudkan visi Zero Carbon City.
Kick-off program ini secara resmi ditandai dengan kunjungan kehormatan Konsul Jenderal Jepang untuk Makassar, Ohashi Koichi, beserta delegasi dari Pemerintah Kota Yokohama, di Balai Kota Makassar. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai bentuk silaturahmi diplomatik, tetapi juga sebagai penegas dimulainya langkah konkret menuju transformasi kota yang lebih hijau dan rendah emisi.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut kunjungan tersebut dengan antusias dan menekankan bahwa perubahan iklim adalah isu global yang menuntut respons kolektif. Menurutnya, upaya membangun kota yang tangguh terhadap dampak krisis iklim tidak cukup hanya ditangani di tingkat nasional, melainkan perlu juga aksi nyata di level lokal dan antar kota.
“Kota Makassar tengah bertransformasi menjadi kota yang lebih adaptif, tangguh, dan berorientasi pada keberlanjutan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah perubahan iklim, dan kami sadar hal ini hanya bisa dihadapi dengan kolaborasi yang kuat,” ujar Munafri di hadapan para tamu dari Jepang.
Proyek Zero Carbon City yang diluncurkan ini merupakan kelanjutan dari skema kemitraan yang telah dijajaki sejak tahun 2023, dengan dukungan langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang. Program ini mengusung pendekatan city-to-city, di mana kedua kota saling berbagi praktik baik, teknologi ramah lingkungan, dan sistem manajemen energi terbarukan.
Beberapa fokus utama dalam kerja sama ini meliputi:
Pengembangan transportasi publik rendah emisi,
Peningkatan efisiensi energi pada bangunan publik,
Integrasi teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan smart grid,
Peningkatan kapasitas SDM serta pertukaran teknologi antara kedua kota.
Konsul Jenderal Ohashi Koichi dalam sambutannya menyatakan apresiasi terhadap Pemerintah Kota Makassar atas komitmen tinggi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Jepang mendukung penuh kolaborasi ini sebagai bagian dari gerakan global menuju netralitas karbon (carbon neutrality).
“Proyek ini tidak hanya menjadi simbol kolaborasi antara dua kota, tapi juga diharapkan dapat menjadi model bagi kerja sama antarkota lainnya di kawasan Asia,” ujar Ohashi.
“Melalui pertukaran teknologi, pelatihan, dan proyek percontohan, kami optimistis hasilnya akan terasa langsung di masyarakat.”
Selama setahun terakhir, Kota Makassar diketahui telah berpartisipasi aktif dalam berbagai pelatihan dan workshop yang digagas oleh Jepang, termasuk menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan Jepang yang bergerak di bidang teknologi lingkungan dan energi bersih.
Dalam waktu dekat, kerja sama ini akan dilanjutkan dengan penyusunan roadmap nol emisi serta pelaksanaan proyek percontohan (pilot project) di beberapa titik strategis di wilayah Kota Makassar. Langkah ini menjadi bagian dari rencana aksi jangka pendek menuju kota yang lebih efisien dalam penggunaan energi, sekaligus ramah lingkungan.
Wali Kota Munafri juga menambahkan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar bagi Makassar untuk mempercepat transisi energi bersih. Ia berharap kolaborasi dengan Yokohama dapat memperkuat kapasitas teknis dan kelembagaan Pemkot Makassar dalam mengelola pertumbuhan kota secara berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar kerja sama teknis, tapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan kota dan generasi mendatang,” jelasnya.
Dengan kemitraan lintas negara ini, Makassar menempatkan dirinya sebagai kota pelopor di Indonesia dalam upaya penanggulangan perubahan iklim berbasis kolaborasi. Kolaborasi ini juga memperkuat posisi Makassar sebagai model kota masa depan yang mengedepankan prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi.
“Kami ingin Makassar menjadi contoh nyata bagi kota-kota lain di Indonesia dan Asia Tenggara, bahwa pembangunan bisa sejalan dengan pelestarian lingkungan,” tutup Munafri.
Leave a Reply